Sebelum membaca postingan saya, lihat video ini dulu yah :)
Ngerasa seperti yang dialami emak-emak di video itu ngga?.
Saya membuat video itu karena seperti itulah gambaran sehari-hari para perempuan menikah yang saya baca, saya dengar maupun saya lihat. Namun, kebanyakan yang merasa seperti itu hanya ibu yang full ada di rumah, alias bukan ibu yang bekerja di luar rumah. Duh padahal ibu bekerja seperti saya ini juga mengalami hal yang serupa lho. Walaupun saya belum memiliki anak ( masih di perut ), namun masalah rumah berantakan, cucian menumpuk, stress, juga kerap menerpa saya. Karena walaupun bisa dibilang hampir separuh hari saya habiskan di kantor, tapi saat kembali ke rumah, saya tetaplah seorang istri yang harus melayani suami, saya tetaplah seorang ibu rumah tangga yang ngga bisa lepas tangan terhadap segala tetek bengek kerjaan rumah yang ngga ada habisnya. Apalagi saya tidak memiliki asisten yang membantu di rumah, jadilah semua harus dikerjakan sendiri.
Berbicara tentang kesibukan dan masalah rumah tangga, saya rasa baik perempuan bekerja ataupun full di rumah pastilah memiliki cara masing-masing untuk mengatasinya. Pilihan ada di tangan kita, mau tenggelam di dalamnya atau bangkit dan berusaha menjadi pemenang dari setiap masalah yang kita hadapi.
Dari pengamatan saya, dewasa ini, para perempuan Indonesia khususnya, semakin pintar dalam mengatasi persoalan-persoalan hidup. Mengapa saya katakan demikian?, karena sependek pengetahuan saya, sejauh ini saya berinteraksi dengan perempuan-perempuan yang memiliki daya juang tangguh dalam kesehariannya.
Walaupun sehari-hari saya disibukkan dengan pekerjaan di kantor ( saya seorang bankir ), namun saya selalu menyempatkan diri untuk berinteraksi dengan sahabat-sahabat dunia maya. Jangan salah, berinteraksi disini bukan sekedar haha hihi , ngerumpi tanpa juntrungan. Tapi selalu ada diskusi hangat dengan materi bergizi yang saya peroleh. Ya, hampir 80 persen sahabat dunia maya saya adalah perempuan blogger. Disebut perempuan blogger karena mereka adalah perempuan-perempuan yang aktif di dunia blogging dan selalu berbagi kesehariannya di dalam media bernama blog.
Kemajuan teknologi atau yang sering disebut era digital saya rasakan menjadi satu solusi cerdas untuk perempuan berkespresi, mencari ilmu seluas-luasnya, mengembangkan segala daya yang ia punya tanpa harus menembus batas ruang yang melingkupinya. Baik batas yang berwujud tembok rumah atau batas dalam arti penghalang yang menjerat keseharian mereka.
Dari blog mereka saya mendapat banyak asupan pengetahuan yang mungkin akan mahal sekali harganya jika saya mengikuti seminar. Namun karena kiprah mereka di dunia blogging, membuat saya bisa menikmatinya secara gratis tanpa batasan waktu. Kapan saja saya perlu suatu informasi saya tinggal blogwalking ke blog-blog para perempuan blogger tersebut.
Kenapa hanya perempuan blogger, bukan blogger pada umumnya?.
Jawabannya jelas sekali, karena saya juga seorang perempuan, jadi masalah sehari-hari yang saya hadapi pun masalah perempuan. Seperti saat ini, saya lagi mengandung anak pertama. Banyak hal yang tidak saya ketahui, Dari blogwalking , saya mendapat berbagai pengetahuan tentang kehamilan. Bukan sekedar teori tapi merupakan pengalaman pribadi yang tentu saja akan berbeda dibanding saya membaca buku-buku teori yang terkadang memakai bahasa yang sulit dipahami. Namun karena sesama perempuan dan karena ditulis di blog, maka bahasa yang digunakan pun lebih dimengerti karena merupakan bahasa sehari-hari.
Saya sendiri adalah seorang perempuan blogger. Seingat saya, kegiatan blogging mulai saya lakoni sejak kurang lebih empat tahun yang lalu. Namun benar-benar aktif dua tahun belakangan. Tepatnya di tahun 2010 saat saya harus berpisah dengan suami karena tuntutan perkerjaan. Saya di mutasi ke Jakarta sedangkan suami berada di Medan. Awalnya jarak menjadi masalah besar bagi kami. Tiket pesawat Jakarta-Medan yang sangat menguras isi dompet membuat saya lebih realistis. Tak kehabisan akal, kami memanfaatkan segala perangkat digital untuk mengatasi masalah tersebut. Melalui internet dan skype saya tetap bisa mendampingi suami tanpa terhalang jarak ribuan kilometer yang terbentang. Lagi-lagi teknologi menjadi solusi untuk menembus ruang dan waktu.
Balik lagi ke masalah blog. Sejarah perblog-an saya cukuplah menarik. Dari sekedar menumpahkan isi hati, lambat laun saya mulai memanfaatkan blog yang saya punya untuk kegiatan yang lebih memberi nilai lebih. Awalnya hanya untuk diri sendiri. Saya mengikuti lomba-lomba menulis yang ada di sela-sela waktu luang yang saya punya. Ya karena jauh dari suami, saya jadi punya me time yang melimpah ruah, daripada saya gunakan buat bersedih menahan rindu, saya lebih memilih menikmati waktu yang ada untuk kegiatan yang menjadi passion saya.
Mungkin keberuntungan pemula ada pada saya. Karena saat pertama kali mengikuti lomba blog, nama saya langsung keluar jadi pemenang pertama. Walaupun hadiahnya tidak seberapa tapi senangnya luar biasa. Semangat saya langsung terbakar. Saya ketagihan untuk mengikuti lomba. Namun ternyata beberapa kali saya harus menerima berita kekalahan. Tapi anehnya, bukannya surut, saya malah semakin penasaran. Hingga beberapa kali blog saya ini keluar sebagai pemenang. Mungkin gara-gara kemenangan-kemenangan itu, blog saya yang dulunya sepi akhirnya mulai banyak dikunjungi peserta lomba yang mungkin penasaran. Melihat lonjakan jumlah pembaca, semakin memacu saya untuk terus mengupdate dan tak membiarkan blog ini sampai dihinggapi sarang laba-laba.
Saya benar-benar tidak menyangka dari aktivitas ngeblog saya memperoleh begitu banyak hal. Saya dapat tambahan teman baru. Ngeblog juga menjadi terapi jiwa untuk diri saya pribadi. Karena saat menulis, saya juga turut membebaskan energy-energy negatif yang ada di pikiran saya. Sehingga jiwa saya lebih sehat. Dan dari ngeblog juga beberapa karya saya dibukukan dan mejeng di tobuk -tobuk keren. Walaupun baru berupa antologi, menurut saya itu sudah menjadi awal yang baik.
Namun yang paling membahagiakan adalah saat ada pesan masuk ke inbox saya yang menyampaikan bahwa ia sangat terinspirasi dengan tulisan dan kemenangan-kemenangan saya. Ujung-ujungnya, beberapa orang minta diajarkan membuat blog. Wuih, sejujurnya blog saya ini sangat standar, namun pantang bagi saya menyurutkan semangat seseorang. Sebisa mungkin saya membantu siapa saja yang meminta saya untuk mengajarinya membuat blog. Walau hanya sekedar mencarikan link yang berisi tutorial pembuatan blog. Jadi bukan saya yang mengajari, saya hanya membantu saja. Dan setiap mereka membuat postingan di blognya, pasti saya akan diberi tahu. Rasanya bahagia sekali bisa menularkan semangat menulis kepada orang lain.
Ngeblog ternyata bisa menjadi sarana untuk berbagi, berbagi ilmu, berbagi pengalaman, berbagi kebahagiaan, bahkan berbagi semangat. Itulah yang saya rasakan selama ini.
Maka saat KEB ( Kumpulan Emak Blogger ) membuka pendaftaran untuk pemilihan Srikandi Blogger, tanpa pikir panjang saya langsung mengirim email untuk mendaftarkan diri ( mungkin saya termasuk salah satu pengirim pertama ;)). Tak ada keraguan sama sekali, tidak ada rasa minder dalam diri saya . Karena saat mendaftar, saya tidak terfikir masalah menang kalah. Saya hanya merasa bahwa saya adalah perempuan blogger yang aktif di dunia blogging selama ini. Dan jika ada ajang yang bisa saya manfaatkan untuk lebih berkontribusi dalam memajukan dan membantu perempuan lain mengaktualisasikan dirinya, maka dengan senang hati saya bersedia turut berperan aktif di dalamnya.
Apalagi tema yang diangkat adalah "Aktualisasi Perempuan di Era Digital". Wow, saya banget lah kalau yang ini. Karena saya memang benar-benar memanfaatkan teknologi yang ada sebesar-besarnya untuk mengupgrade pengetahuan saya. Walau tidak bisa dikatakan saya ini melek teknologi dalam arti ahli dan mumpuni, namun setiap ada hal yang bisa dipermudah dengan teknologi saya tidak akan melewatkannya. Termasuk info-info kehamilan yang begitu mudahnya didapat hanya tinggal klik-klik saja, sangat membantu saya selama masa-masa kehamilan pertama ini. Makanya saya selalu bilang, kalau buka internet itu jangan cuma buat hiburan semata, tapi harus ada nilai tambah yang kita peroleh. Facebookan pun jangan cuma buat update status geje, tapi gunakan buat menggali ilmu sebanyak-banyaknya, syukur-syukur kita yang bisa memberi tambahan ilmu bagi orang lain. Sayang waktu yang terbuang percuma kalau buat hal yang sia-sia.
Memang sudah bukan zamannya lagi perempuan takut untuk mencoba hal baru, merasa tersisih di dunianya. Baik itu perempuan bekerja ataupun perempuan tidak bekerja di luar, semuanya memiliki kesempatan yang sama, asal mau membuka diri, membuka mata dan membuka pikiran.
Seperti di video yang membuka tulisan ini, menurut saya itulah beberapa sosok perempuan masa kini. Saya mengambil contoh beberapa karena tidak mungkin saya memasukkan semua perempuan inspiratif yang ada. Mereka mumpuni masing-masing di bidangnya. Mereka mengaktualisasikan diri menurut peran masing-masing. Tidak perlu merasa profesi mana lebih hebat, yang penting kita berkarya dan mengoptimalkan diri sesuai apa yang kita lakoni.
Ajang Pemilihan Srikandi Blogger 2013 ini, adalah salah satu sarana buat kita para perempuan blogger untuk lebih memacu diri lagi , mengaktualisasikan diri melalui tulisan di blog yang bisa dibaca di belahan dunia manapun yang masih terkoneksi dengan internet.
Seorang Srikandi tidak harus memegang busur untuk terlihat perkasa. Srikandi tidak harus terjun di kancah peperangan untuk menunjukkan jiwa pejuangnya. Karena di dalam diri setiap perempuan, sejatinya ada jiwa Srikandi yang melekat. Dalam diri seorang emak, ada Srikandi yang akan selalu memperjuangkan kebaikan bagi keluarganya. Dalam diri seorang perempuan karir ada Srikandi yang membela kaumnya Hanya saja kita membiarkannya tertidur atau berusaha membangkitkannya dan menularkan semangat juang Srikandi kepada sesama . Dan dalam diri perempuan blogger, ada Srikandi yang tak pernah lelah untuk menginspirasi orang lain , berbagi melalui setiap tulisannya. Itulah Srikandi sejati, Srikandi masa kini.
Jika saya terpilih menjadi Srikandi Blogger 2013?
Saya benar-benar tidak menyangka dari aktivitas ngeblog saya memperoleh begitu banyak hal. Saya dapat tambahan teman baru. Ngeblog juga menjadi terapi jiwa untuk diri saya pribadi. Karena saat menulis, saya juga turut membebaskan energy-energy negatif yang ada di pikiran saya. Sehingga jiwa saya lebih sehat. Dan dari ngeblog juga beberapa karya saya dibukukan dan mejeng di tobuk -tobuk keren. Walaupun baru berupa antologi, menurut saya itu sudah menjadi awal yang baik.
Namun yang paling membahagiakan adalah saat ada pesan masuk ke inbox saya yang menyampaikan bahwa ia sangat terinspirasi dengan tulisan dan kemenangan-kemenangan saya. Ujung-ujungnya, beberapa orang minta diajarkan membuat blog. Wuih, sejujurnya blog saya ini sangat standar, namun pantang bagi saya menyurutkan semangat seseorang. Sebisa mungkin saya membantu siapa saja yang meminta saya untuk mengajarinya membuat blog. Walau hanya sekedar mencarikan link yang berisi tutorial pembuatan blog. Jadi bukan saya yang mengajari, saya hanya membantu saja. Dan setiap mereka membuat postingan di blognya, pasti saya akan diberi tahu. Rasanya bahagia sekali bisa menularkan semangat menulis kepada orang lain.
Ngeblog ternyata bisa menjadi sarana untuk berbagi, berbagi ilmu, berbagi pengalaman, berbagi kebahagiaan, bahkan berbagi semangat. Itulah yang saya rasakan selama ini.
Maka saat KEB ( Kumpulan Emak Blogger ) membuka pendaftaran untuk pemilihan Srikandi Blogger, tanpa pikir panjang saya langsung mengirim email untuk mendaftarkan diri ( mungkin saya termasuk salah satu pengirim pertama ;)). Tak ada keraguan sama sekali, tidak ada rasa minder dalam diri saya . Karena saat mendaftar, saya tidak terfikir masalah menang kalah. Saya hanya merasa bahwa saya adalah perempuan blogger yang aktif di dunia blogging selama ini. Dan jika ada ajang yang bisa saya manfaatkan untuk lebih berkontribusi dalam memajukan dan membantu perempuan lain mengaktualisasikan dirinya, maka dengan senang hati saya bersedia turut berperan aktif di dalamnya.
Apalagi tema yang diangkat adalah "Aktualisasi Perempuan di Era Digital". Wow, saya banget lah kalau yang ini. Karena saya memang benar-benar memanfaatkan teknologi yang ada sebesar-besarnya untuk mengupgrade pengetahuan saya. Walau tidak bisa dikatakan saya ini melek teknologi dalam arti ahli dan mumpuni, namun setiap ada hal yang bisa dipermudah dengan teknologi saya tidak akan melewatkannya. Termasuk info-info kehamilan yang begitu mudahnya didapat hanya tinggal klik-klik saja, sangat membantu saya selama masa-masa kehamilan pertama ini. Makanya saya selalu bilang, kalau buka internet itu jangan cuma buat hiburan semata, tapi harus ada nilai tambah yang kita peroleh. Facebookan pun jangan cuma buat update status geje, tapi gunakan buat menggali ilmu sebanyak-banyaknya, syukur-syukur kita yang bisa memberi tambahan ilmu bagi orang lain. Sayang waktu yang terbuang percuma kalau buat hal yang sia-sia.
Memang sudah bukan zamannya lagi perempuan takut untuk mencoba hal baru, merasa tersisih di dunianya. Baik itu perempuan bekerja ataupun perempuan tidak bekerja di luar, semuanya memiliki kesempatan yang sama, asal mau membuka diri, membuka mata dan membuka pikiran.
Seperti di video yang membuka tulisan ini, menurut saya itulah beberapa sosok perempuan masa kini. Saya mengambil contoh beberapa karena tidak mungkin saya memasukkan semua perempuan inspiratif yang ada. Mereka mumpuni masing-masing di bidangnya. Mereka mengaktualisasikan diri menurut peran masing-masing. Tidak perlu merasa profesi mana lebih hebat, yang penting kita berkarya dan mengoptimalkan diri sesuai apa yang kita lakoni.
Ajang Pemilihan Srikandi Blogger 2013 ini, adalah salah satu sarana buat kita para perempuan blogger untuk lebih memacu diri lagi , mengaktualisasikan diri melalui tulisan di blog yang bisa dibaca di belahan dunia manapun yang masih terkoneksi dengan internet.
Seorang Srikandi tidak harus memegang busur untuk terlihat perkasa. Srikandi tidak harus terjun di kancah peperangan untuk menunjukkan jiwa pejuangnya. Karena di dalam diri setiap perempuan, sejatinya ada jiwa Srikandi yang melekat. Dalam diri seorang emak, ada Srikandi yang akan selalu memperjuangkan kebaikan bagi keluarganya. Dalam diri seorang perempuan karir ada Srikandi yang membela kaumnya Hanya saja kita membiarkannya tertidur atau berusaha membangkitkannya dan menularkan semangat juang Srikandi kepada sesama . Dan dalam diri perempuan blogger, ada Srikandi yang tak pernah lelah untuk menginspirasi orang lain , berbagi melalui setiap tulisannya. Itulah Srikandi sejati, Srikandi masa kini.
Jika saya terpilih menjadi Srikandi Blogger 2013?
![]() |
Srikandi Tanpa Busur Panah created by Anik Nuraini |
.Hmm, tidak perlu menunggu sampai ajang pemilihan selesai. karena seperti yang saya utarakan di atas, saat ini pun saya adalah Srikandi Blogger, hanya saja tanpa sebuah mahkota yang menisbahkannya. Terpilih atau tidak terpilih, saya akan tetap berbagi melalui blog ini, melalui tulisan dan melalui media apapun yang memungkinkan baik online maupun offline. Terus memantaskan diri menjadi perempuan yang tidak tergilas egoisme jaman.
Namun mungkin ada satu keinginan saya, yaitu mengadakan program laiknya member get member yang sering diadakan bank. Yaitu setiap blogger mengajak minimal lima orang lain untuk membuat blog, karena saya yakin, banyak perempuan di luar sana ingin menulis, namun belum tahu caranya, mungkin belum kenal dengan blog atau tidak tahu cara membuat blog. Terbukti banyak yang menginbox saya hanya untuk bertanya, gimana sih cara biar punya blog.
Dengan begitu, diharapkan semakin banyak perempuan yang aktif menulis, dan hal tersebut tentu akan berimbas positif terhadap kehidupan yang lebih baik. Loh apa hubungannya?. Tentu saja ada, karena dengan menulis, para perempuan akan lebih bisa membebaskan pikiran-pikirannya. Berinteraksi dengan para blogger lain pun akan turut membuka pikiran dan saling berbagi yang ujung-ujungnya akan berdampak pada cara mendidik anak yang lebih baik lagi ( sharing is caring ). Semua itu tentunya merupakan peran perempuan blogger untuk generasi mendatang yang lebih berkualitas.
Oya, ada hal yang membuat saya begitu bangga terpilih menjadi salah satu dari 50 nominasi Srikandi Blogger 2013. Kemarin saya membaca salah satu tulisan di blog mba Afifah Afra, bahwa menurut Helvy Tiana Rossa, kenapa Kartini lebih dikenal dibanding pejuang perempuan lainnya. Ya, karena Kartini adalah perempuan yang menulis. Kenapa Bung Hatta dan pemimpin -pemimpin terdahulu masih dikenang hingga kini?. Lagi-lagi karena mereka menulis. Dengan menulis, kita turut mengukir sejarah. Dengan menulis kita abadi. Seperti kata Pramoedya Ananta Toer " Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menuls, ia akan hilang di dalam masyarakat dan sejarah. Menulis adalah kerja untuk keabadian".
Maka kepada semua 50 nominasi Srikandi Blogger, berbahagialah karena kita sudah termasuk perempuan yang mengukir sejarah. Harapan saya, ajang Srikandi Blogger ini akan melecut semangat para perempuan blogger dimanapun untuk terus berkarya dan lebih bisa mengaktualisasikan di era serba digital ini.
Oya, ada hal yang membuat saya begitu bangga terpilih menjadi salah satu dari 50 nominasi Srikandi Blogger 2013. Kemarin saya membaca salah satu tulisan di blog mba Afifah Afra, bahwa menurut Helvy Tiana Rossa, kenapa Kartini lebih dikenal dibanding pejuang perempuan lainnya. Ya, karena Kartini adalah perempuan yang menulis. Kenapa Bung Hatta dan pemimpin -pemimpin terdahulu masih dikenang hingga kini?. Lagi-lagi karena mereka menulis. Dengan menulis, kita turut mengukir sejarah. Dengan menulis kita abadi. Seperti kata Pramoedya Ananta Toer " Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menuls, ia akan hilang di dalam masyarakat dan sejarah. Menulis adalah kerja untuk keabadian".
Maka kepada semua 50 nominasi Srikandi Blogger, berbahagialah karena kita sudah termasuk perempuan yang mengukir sejarah. Harapan saya, ajang Srikandi Blogger ini akan melecut semangat para perempuan blogger dimanapun untuk terus berkarya dan lebih bisa mengaktualisasikan di era serba digital ini.
Perempuan era digital adalah perempuan yang tahu apa yang ia mau, Melihat setiap peluang dan memanfaatkannya. Dan Srikandi Blogger adalah salah satunya.
Menurutmu, apa saya pantas mengenakan tiara Srikandi Blogger?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar