Sabtu, 25 April 2015

Alumni Tekim Murtad

Ika natassa adalah satu dari sekian banyak bankir yang hidup di muka bumi ini yang sukses menceritakan kehidupan bankir dengan sangat mulusnya. Semulus wajah Alexa di Divortiare, semenawan Kiara di Antologi Rasa, dan Segemerlap hidup Andrea di My Very Yuppy Wedding. Sampai-sampai saat membacanya saya langsung pengen menjedutkan kepala ke dinding, itu bankir dimana sih kok hidupnya bisa asoy geboy gitu, berbeda seratus delapan puluh derajat dengan kehidupan bankir di Kampung Pon yang satu ini #sedih.


Tapi ada sisi positifnya juga, saya jadi optimis, Oooh di dunia antah berantah sana, kehidupan bankir bisa seglamour itu yah. Berarti belum masanya saja saya seperti itu. Tuh, kan makanya kalau baca novel selalu ambil sisi positifnya. Gara-gara baca novelnya Ika natassa yang My Very Yuppy Wedding juga saya tahu bahwa merk kosmetik Kerastase itu bisa lho dibeli bankir, hahaha.

****

Awal saya memulai karir di dunia yang katanya penuh riba ini adalah ehmmmm……….. sebentar 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 tahun yang lalu. WOww udah lama juga yak ternyata.  Tahun 2006 awal-ah pastinya. Kalau dihitung dari masa lihat-lihat iklan lowongan kerja sih ya sepuluh tahunan lah. Oya, perjalanan karir saya di perusahaan ini terbilang sim salabim abakadabra lho. Kalau dipikir sekarang banyak hal mistisnya, halah.

Yang memberitahu bahwa di bank ini ada lowongan adalah salah seorang teman saya saat bekerja di PT Aneka Gas, sebuah perusahaan yang memisahkan udara menjadi oksigen, nitrogen, argon,carbondioksida dan  acetylene, . Iya sebelum kerja di Bank saya pernah lho bergelut dengan dunia kerja yang sesuai dengan jurusan saya yaitu Teknik Kimia, Wahahaha itu mimpi buruk banget. baru 3 bulan kerja udah langsung sadar selama ini saya membuang-buang waktu kuliah di Tekim. Gilaaa, saya ngga suka banget berkutat dengan yang namanya zat-zat Kimia itu. Ternyata selama ini saya cuma demen sama rumusnya, soalnya unik sih dan menantang, tapi giliran ketemu langsung dan bercengkerama dengan wujud aslinya, huwaaaa like nightmare (Kalau kuliah kan cuma dua kali seminggu ketemu zat kimia di lab, itu pun kan cuma sample dikit-dikit). Otak saya ternyata ga cukup cerdas lah untuk ngerti proses yang terjadi di dalam cooling tower, reactor, boiler, etc etc. Ampuuun bunda saya nyerah.

Belum-belum, saat training di Cibitung, begitu nyium bau acetylene kepala saya langsung keliyengan, sesak nafas dan badan gatal-gatal, ih. Saat akhirnya penempatan di Medan, saya lega sekali karena saya ditugaskan di bagian control khusus O2 dan N2, soalnya ngga berbau.

Tapi ternyata yang namanya bagian produksi yang pasti proses berjalan terus sepanjang waktu sepanjang hari, alias saya harus kena shift, Shit. Bayangin, saya, cewek, kerja di pabrik, masuk malam, haduh. Sebulan pertama doang masih bisa senyum kalau pas kena shift malam, bulan kedua mulai misuh-misuh, bulan ketiga, opname seminggu, typhus. Oke sip, siap-siap mengundurkan diri. Tapi…. Ngga sempat mengundurkan diri ternyata saya duluan DIPECAT. APAAAAAA, sekali lagi DIPECAT. Yes, I am. Begitulah sodar-sodara, awal mula karir saya bekerja. Saya pernah dipecat. Oh My, dan ini pertama kalinya saya menceritakannya selain kepada keluarga.

Jadi, bagi siapapun yang pernah dipecat oleh perusahaannya di masa awal meniti karir, percayalah anda tidak sendiri, selain saya masih banyak teman senasib di luar sana. Dan nyatanya hidup kita baik-baik aja kan yah sampai saat ini, nyiahaaahaha. Betewe si bos saya itu sempet nyesel lho udah mecat saya (in my wet dream J

Bisa jadi apa yang kamu tidak suka, adalah kebaikan untukmu
Dan bisa jadi apa yang kamu anggap baik, adalah buruk untukmu
Let it go let it go, terus berjalan dan jangan berhenti hanya karena satu kegagalan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar