Dokter melarang saya minum kopi lagi selama hamil ini. Duuh siksaan berat bagi pecandu kopi seperti saya. Dari jaman SMA sampe saat ini saya paling doyan minum kopi di jam-jamnya coffe break, antara jam 9 sampai jam 11 pagi. Karena itu adalah waktu yang paling tepat untuk menikmati secangkir kopi panas, merehatkan otak sejenak dari tumpukan pekerjaan kantor. Dan biasanya saya ulang lagi di jam 3-an sore. Kebiasaan itu berlangsung bertahun-tahun, dan membuat saya tetap waras saat di kantor. Mungkin pengaruh kalau pendidikan atau training, biasanya kan ada coffe break di jam-jam segitu. Favorit saya adalah kopi dengan satu sendok gula plus creamer, kalau praktisnya saya suka Cappucino sachetan. Tapi kalau harus beli cup- cup-an saya pilih latte.
Dulu saat SMA saya minum kopi untuk pengusir ngantuk, tapi ada efek sampingnya, saya jadi bolak-balik ke kamar mandi pengen pipis. Yah mungkin itulah yang menyebabkan saya ngga ngantuk, lah harus mondar-mandir gitu.
Di kuliah saya minum kopi, soalnya harganya lebih murah dari susu :). Sangat bersahabat untuk kantong anak kos dengan kiriman terbatas.
Rekor terparah saya minum kopi, yaitu 24 gelas dalam sehari. Kopi hitam, tanpa campuran creamer, yaiks. Itu terjadi saat tim Nescafe lagi bikin acara di kampus. Bagi-bagi kopi sekaligus boleh minum kopi sepuasnya. Weh, saya nongkrong di standnya dari pagi ampe siang dan tak henti-hentinya minta dibuatin kopi sama si mba penjaga stand. Malamnya.... jreng jreng mata saya kayak bohlam 100 watt, terang benderang tanpa ada tanda-tanda ngantuk.
Saat kerja, dosis ngopi saya berkurang menjadi 2 gelas perhari.
Dan sekarang, walau sudah dilarang, saya masih suka icip-icip minimal seminggu sekali. Minum kopi itu bikin tambah semangat, dan otak jadi cesplang lagi.
Namun ternyata, selain untuk pengusir ngantuk dan penambah stamina, si minuman paling yahud sedunia ini memiliki beberapa manfaat lain
Pengering Luka
Waktu saya kecil, saya suka main ke semak-semak belakang rumah, main di comberan, manjat pohon. Sanking aktifnya pernah kaki saya tertancap beling, darah berceceran dimana-mana. Tidak ada orang di rumah, karena ayah dan ibu saya bekerja. Oleh tetangga kaki saya yang berdarah-darah itu ditutup sama bubuk kopi hitam. Ajaib, ngga lama darahnya berhenti mengalir. Wew, siapa sangka kopi bisa jadi obat juga. Ternyata kopi mengandung zat antibakteri yang sangat kuat.
Penyerap Bau
Pernah beli parfum?. Perhatikan deh, setelah kita membaui satu parfum pasti si mba SPG segera menyodorkan wadah berisi biji kopi kepada kita. Tujuannya agar bau yang sudah kita cium tadi hilang, sehingga kita bisa mencium parfum yang lain tanpa terpengaruh wangi sebelumnya. Atau saat beli pancake durian atau malah pas beli durian di Ucok durian medan. Kalau kita belinya mau dibawa pulang, si abang penjual pasti menempatkan durian di suatu wadah, kemudian membungkusnya dengan korang setelah sebelumnya ditaburi bubuk kopi terlebih dahulu, untuk menyamarkan bau menyengat durian. Kalau beli ikan asin juga gitu. Saya pernah beli ikan asin dan teri dari Sibolga, sama inang-iang yang jual sebelum dibungkus juga ditaburi kopi, biar ngga bau katanya. Bubuk kopi memiliki kemampuan luar biasa untuk menyerap dan menetralkan udara kotor berbau tak sedap. Mungkin bisa dicoba juga untuk menyerap bau di sepatu :)
Melembutkan Kulit
Kalau ngga mau repot, datang aja ke salon, kopi sering digunakan untuk spa dan lulur. Selain efek menenangkan, juga bisa melembutkan dan menyegarkan kulit. Jadi kalau punya kopi bubuk di rumah , setelah diminum kopinya ampasnya jangan dibuang. 1/2 sendok ampas kopi ditambah 1/2 sendok gula ditambah minyak zaitun atau minyak jojoba bisa digunakan sebagai scrub atau lulur untuk meluruhkan kulit mati.
Sebagai Pupuk
Kalau yang ngga suka kopi sachetan, ntar ampas kopinya juga bisa digunakan buat pupuk tanaman. Taburkan saja di pot, pupuk yang sangat murah dan ramah lingkungan. tapi jangan digunakan untuk anggrek ya. Kenapa? Karena anggrek susah merawatnya, takutnya nanti malah mati :).
Mempermudah Pergaulan
Saat pertama kali saya pindah ke kantor yang sekarang, beberapa pekerja yang sudah senior enggan menyapa saya. Mungkin karena saya pindahan dari kantor pusat dikira mereka saya bakal jutek ,sok atau yang lain. Karena dulu pernah ada yang seperti itu. Trus, pernah, suatu pagi, saat si bapak lewat di depan meja saya, ia melihat satu cangkir tertutup disajikan untuk saya. Dengan pensaran ia membuka tutup cangkir dan kaget saat melihat kopi hitam mengepul disana. " Wah, bu windi, ngga nyangka kalem-kalem gitu sukanya minum kopi hitam". Sejak saat itu mereka pada ramah jadinya.
Nah kan, ternyata walau kopi memiliki efek negatif ternyata ia juga mempunyai banyak manfaat. Memang seperti itulah penciptaan segala sesuatu di dunia ini. Selalu memiliki dua sisi yang bertolak belakang.
Wanna try?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar