Kamis, 31 Januari 2013

Save The Water, Sebuah Pesan dari Alam Rahim

( Pemenang ke-3 Lomba Anugerah Jurnalistik Aqua 2012 )

Halo.. perkenalkan . 

Hmmm... namaku siapa yah. Aku belum tahu siapa namaku, tapi aku sering dengar bunda dan papaku manggil aku dede.. dede... gitu. Bunda sering bicara padaku, walau aku belum bisa menjawabnya tapi aku mengerti apa yang dikatakannya. Biasanya aku memberi jawaban dengan cara menendang perut bunda, atau mengetuk-ngetuknya. Sepertinya bunda suka sekali kalau aku bergerak-gerak, karena setiap aku bermanuver, sebuah tangan halus langsung mengelus-ngelusku, rasanya nyamaan banget.

Setiap malam bunda sering membacakanku buku cerita. Jadi di dalam sini aku sedikit-sedikit tahu apa yang terjadi di luar sana. Kemarin malam bunda bacain tentang air. Sebenarnya ngga bacain sih, cuma bunda membaca dalam hati, tapi kan karena aku satu jiwa sama bunda jadi aku tahu apa yang dibaca dan di pikirannya. Wah aku jadi ingin menyampaikan sesuatu dari sini. Karena aku belum bisa nulis, jadi bunda yang nulisnya.





Kata bunda, air itu sumber kehidupan. 

Aku setuju sekali. Karena tanpa air, aku tidak akan mungkin ada di tempatku sekarang. Diriku terbentuk dari setetes air, tepatnya air mani. Melalui perantaraan papa dan bunda, serta tentu saja seizin Allah aku tercipta. Proses penciptaanku luar biasa menakjubkan. Hanya dari setetes air, berubah jadi zygot-morula-blastula-gastrula- fetus. Semakin hari aku semakin besar, tumbuh dalam tempat yang nyaman. 

Sekarang usiaku sudah 5 bulan, aku berada dalam sebuah kantung. Kantung tersebut merupakan media tempat aku tumbuh. Dan kalian tahu, apa yang ada di dalam kantung itu?. Ya, air. Dokter sering menyebutnya dengan air ketuban. Setiap periksa aku dengar bunda selalu bertanya ke dokter " Air ketubannya cukup ngga dok ". 





Air ketuban itu hampir sama fungsinya dengan kantung udara. Ia membantu pertukaran zat-zat antara aku dan bunda. Selain itu ia juga berfungsi untuk melindungiku dari tekanan, benturan dan sebagai fungsi imun bagi diriku. Di dalam air ketuban mengandung zat kimiawi-kimiawi imun yang akan memerangi berbagai virus dan bakteri yang menyerangku. Yang menarik lagi, air ketuban tersebut melapisi kedua sisi membran timpanik pada telingaku, sehingga  bunyi bisa masuk dari telinga luar ke telinga dalam, makanya aku bisa berkomunikasi dengan bunda.

Aku juga membutuhkan air ketuban untuk perkembangan paru-paruku. Ketika aku menghisap air ketuban, itu akan merangsang produksi jaringan-jaringan paru-paru untuk berkembang. Aku suka berenang di dalam sini, kadang aku berputar-putar dengan bantuan air ketuban . Sesekali aku bisa cegukan karena tertelan airnya tapi jangan khawatir aku bisa menghembuskannya kembali kok.

Air ketuban juga merupakan perangkat diagnosis untuk mengetahui perkembanganku selama di dalam rahim. Makanya bunda selalu menanyakan jumlah air ketuban yang melindungiku. Bayangkan kalau tidak ada air ketuban, bisa-bisa aku lecet-lecet di dalam sini. Subhanallah , benar-benar air itu sumber kehidupan seperti yang dikatakan bunda.(1)

Karena tahu begitu pentingnya air untuk proses kehidupanku, bunda selalu menyuplai air yang cukup untukku. Biasanya bunda cuma minum 8 gelas sehari, tapi sejak ada aku, jumlahnya ditambah jadi dua kali lipatnya. Airnya berbentuk dan berasa macam-macam. Kadang bunda mengirimkan aku air yang rasanya tawar, kadang warnanya coklat, sepertinya bunda menyebutnya susu. Sekali-sekali rasanya asam, mungkin jus buah dan yang paling sering rasanya manis-manis anyep, papa yang suka membelikan bunda, namanya air kelapa. Waah, banyak sekali air yang masuk ke dalam diriku. 

Aku dengar nantinya setelah aku lahir, aku tetap akan berurusan dengan yang namanya air. Bunda sering membaca buku tentang air yang satu ini. ASI, Air Susu Ibu. Katanya air tersebut sangat aku butuhkan setelah aku lahir. untuk kekebalan dan untuk kesehatanku. Berjuta-juta ibu berusaha keras untuk memberikan air yang satu ini kepada bayi-bayi seperti diriku. Lagi-lagi, air menjadi penopang hidupku kelak.

Dari awal kehidupanku, begitu tergantungnya aku dengan air. bukan hanya aku, tapi seluruh bayi-bayi yang masih di dalam rahim maupun yang belum lahir. Bukan hanya bayi manusia, tapi juga bayi hewan dan bayi tumbuhan.

Beberapa hari lalu bayi pohon kamboja di rumah kami mati. Penyebabnya karena papaku pergi pendidikan selama seminggu, jadinya ngga ada yang ngasi dia minum. Aku sedih sekali, akhirnya bunga-bunga yang ada di rumah diletakkan ayah di luar, biar kalau ngga ada orang di rumah, mereka masih bisa minum dari air hujan.

Ngomong-ngomong soal air hujan. Ada yang aneh dengan air yang satu ini. Kalau ngga datang lama dia ditunggu-tunggu, gitu datang biasanya bawa pasukan banyak, sampai berjam-jam bisa mengguyur bumi kita. Kemarin bunda baca berita di internet, aku ikutan baca juga. Ibukota lumpuh karena banjir, gitu bunyi beritanya. Aku sebenarnya tidak terlalu mengerti, kata bunda air itu sumber kehidupan, tapi kok banyak air malah mematikan kehidupan, contohnya kata-kata lumpuh tadi. Ternyata memang apapun itu, semua harus dalam takarannya, ngga boleh kurang dan ngga boleh lebih. Sama kayak air ketuban tadi, kalau terlalu banyak dokter pasti mengira sistem pencernaanku tidak bagus, kalau terlalu sedikit juga berarti ginjalku tidak bekerja dengan sempurna (1) . Mungkin seperti itu juga yang terjadi pada perut bumi kita ini.



Saat hujan tidak turun, artinya bumi akan kekurangan air, kering, gersang,jadinya bumi bisa lecet-lecet kayak aku kalau kekurangan cairan. Bentuk lecetnya ya dengan melukai dan menyusahkan penghuni di dalamnya. 


Ibarat rahim, bumi dan alam ini juga adalah sebuah rahim. Namanya rahim semesta. Nah kalau di rahim bunda cuma ada aku, kalau di rahim semesta ada berjuta-juta orang. Untuk tetap hidup normal dan terlindungi, penghuni rahim semesta ini butuh air ketuban yang cukup.Sebagai penyedia nutrisinya, sebagai perantara zat-zat yang berguna dan sabagai pelindung bagi dirinya. Menurutku sih seperti itu.

Air ketuban di rahim semesta ini bisa berbentuk air hujan, air laut, air danau dan semua air yang terkandung dalam udara. Seperti air ketuban pula, air ini mengandung banyak kebaikan dan zat-zat yang dibutuhkan oleh seluruh penghuninya.

Makanya saat hujan melimpah ruah jatuh dari langit harus ada yang menyerapnya, agar jumlahnya tetap sesuai kebutuhan. Kalau dalam contohnya di rahim bundaku, aku secara konstan akan menghisap dan menghembuskan air ketuban kira-kira 340 ml perhari. Kemudian aku akan memuntahkan kembali kira-kira setengah dari jumlah tersebut dan sisanya dikeluarkan bunda dalam bentuk air seni. Air ketuban diperbarui seluruhnya setiap tiga hari, jadi airnya ganti-ganti, bukan air yang sama sepanjang kehamilan.

Demikian juga di rahim semesta, ada yang namanya siklus air. Air dari bumi baik laut,sungai danau,empang,kolam, karena pemanasan akan menguap ke atmosfer, disana akan terjadi kondensasi dan membentuk awan-awan.Awan pada ketinggian dan suhu tertentu akan membentuk butiran air dan es.  Karena massanya semakin lama semakin berat, butiran air tersebut akan jatuh ke bumi dalam bentuk hujan.



Air hujan tadi sebagian ada yang menguap sebelum sampai ke bumi, Yang jatuh ke bumi, ada yang jatuh diatas daun-daun tumbuhan ada juga yang jatuh ke tanah. Air yang jatuh ke tanah akan mengalir terus sesuai sifatnya ke tempat yang lebih rendah yaitu laut. Namun dalam perjalanannya menuju laut, air ada yang meresap ke tanah dan masuk ke lapisan batuan sebagai air tanah yang pada akhirnya keluar sebagai mata air.

Air yang melimpah ke bumi tadi butuh penahan agar bisa terserap oleh tanah. Penahannya itu adalah akar tumbuh-tumbuhan. Kalau ngga ada tumbuhan, airnya bisa bablas terus, dan pada akhirnya berkumpul di suatu tempat makanya bisa terjadi banjir. Kayak yang dibaca bunda itu, tidak ada pohon-pohonan di ibukota yang dapat menyerap dan menahan air. Disamping itu tanah yang ada juga banyak tertutup gedung-gedung bertingkat, paving blok, aspal, sehingga airnya jalan teruuuus.Belum lagi sampah-sampah yang menutupi sungai, Akibatnya, sama seperti tubuh,  kalau pori-pori kita tertutup maka bisa menyebabkan keringat berlebihan. Karena banyak keringat bisa muncul biang keringat, Trus kalau cuaca lagi panas,keringat bercampur debu juga akan menyebabkan bakteri berkembang biak dan menimbulkan jerawat.  Ya seperti itu juga bumi dan lingkungan kita, air banjir tersebut ibarat keringat yang bercampur dengan segala jenis kotoran dan penyakit. Makanya saat banjir banyak penyakit bermunculan.Wih, bisa-bisa penghuni rahim semesta bakal keracunan air ketubannya sendiri.

Jadi muncul banyak masalah hanya karena air tidak dapat terserap sempurna di pori-pori tanah.

Tapi kan, masih banyak air yang ngalir ke laut?

Nah itu dia masalahnya. Walaupun menurut buku-buku dan literatur yang dibaca bunda, bahwa bumi kita ini sebagian besarnya adalah air, namun tidak semua air tersebut dapat kita pakai, hanya 3 % saja dari air yang ada di bumi yang berbentuk air tawar, sisanya air asin. Dari 3 % ini pun tidak semua bisa digunakan, karena ada yang tersimpan di gletser, jadi es, salju dan nyelip di air tanah dan batu-batuan. 0,3 % saja yang berbentuk air permukaan, seperti sungai,danau, dan air rawa.

Menurut ahli-ahli air di Indonesia, potensi air yang ada di Indonesia mencapai 700 triliun meter kubik pertahun. Terbesar kelima di dunia. Sayangnya yang mampu di tampung oleh waduk dan bendungan-bendungan lain itu hanya 200 miliar meter kubik, yang artinya produksi ketahanan air kita hanya bisa mengendalikan 0,02 % saja, sisanya diserahkan ke alam (2). Padahal alam sendiri juga tidak sanggup menampungnya, karena kerusakan-kerusakan yang telah disebabkan manusia sendiri. Lama-kelamaan semakin bertambahnya jumlah penduduk, bisa-bisa penduduk Indonesia akan akan dijatah penggunaan airnya. Ibarat kata pepatah seperti tikus mati di lumbung padi. 

Pernah dengar istilah memanen hujan?

Negara kita ini memiliki curah hujan yang sangat tinggi sekitar 1000-4000 mm/tahun. Namun hujannya itu tidak turun setiap hari karena kita mengenal musim hujan dan musim kemarau. Akibatnya ada satu masa kita berlimpahan air namun dimasa lain kita paceklik air.   Salah satu upaya untuk menyeimbangkan pasokan air yang tidak merata itu adalah dengan memanennya dikala berlimpah. 

Ada dua cara pemanenan hujan, pertama dengan mengumpulkan air hujan di atas permukaan tanah ( Ground catchment). Contohnya seperti waduk dan bendungan tadi. Cara ini pada dasarnya adalah usaha menampung air larian di permukaan yang tidak dapat tertahan oleh akar-akar pohon tadi. 

Dan cara yang kedua, dengan memanen air hujan di atas atap bangunan ( roof catchment ). Maksudnya yaitu dengan mengumpulkan air hujan dari atap rumah,bangunan besar). Syaratnya adalah atap bangunan tidak boleh terbuat dari asbes, jangan dicat dengan menggunakan bahan yang berbahaya seperti chrome,besi atau metal dan atap juga sebaiknya tidak terganggu oleh pepohonan, sehingga tidak terkotori daun dan kotoran hewan.


sumber gambar:athayateladan.blogspot.com
Air dari atap akan mengalir menuju talang air, disitu perlu dipasanag semacam saringan untuk memisahkan kotoran yang ada, selanjutnya air yang sudah bersih melalui pipa disalurkan ke bak penampungan. Sederhananya seperti itu (3)

Di Negara Jepang, mereka sudah memanfaatkan atap-atap gedung sebagai penampung air hujan. Jadi atapnya didesain sedemikian rupa sehingga saat hujan datang, air akan tertampung di dalamnya. Mungkin ini bisa ditiru di negara kita.

Ternyata masih ada cara ya untuk mengatasi masalah keterbatasan air.


Kenyataan bahwa ketersediaan air yang terbatas itu ternyata tidak didukung oleh perilaku manusia yang berusaha menjaganya. Banyak yang menghambur-hamburkan air. Memakai air tidak dengan semestinya, dan parahnya lagi air yang sedikit tersbut itu pun masih dicemari , sehingga makin memperkecil jumlah yang bisa digunakan.

Hmm aku jadi heran, kok bisa terjadi seperti itu ya di luar sana? Sepertinya banyak yang tidak peduli atau belum sadar betapa pentingnya air bagi kehidupan. 

Coba kita pikirkan betapa pentingnya air untuk hidup kita, bukan sekedar untuk minum, makan, nyuci, atau mandi.



Untuk bernafas kita butuh air. Kenapa? karena oksigen yang kita hirup berasal dari hasil fotosintesis tumbuhan. Tumbuhan bisa berfotosintesis kalau dia hidup, sehat. Untuk hidup dan sehat dia butuh air.

Begitu juga untuk makan, pakaian, semua butuh air, sama ceritanya seperti bernafas tadi, karena dibutuhkan tanaman dan tumbuhan agar kita bisa makan, bisa pakai baju.

Tidak itu saja, untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain, kita butuh kendaraan. Kendaraan butuh bahan bakar. Satu gallon bensin dalam proses pembuatannya membutuhkan 13 galoon air. Lagi-lagi air.

Trus,untuk membiayai hidup, kita harus bekerja. Dalam bekerja kita memakai kertas, alat tulis, pensil, macam-macam. Semuanya itu bisa ada dan tersedia karena air. Pohon penghasil kertas, kayu pembuat pensil, tinta yang berasal dari cumi, perabot yang kita gunakan. Semuanyaa ada karena keberadaan air.

Jadi ngga berlebihan kalau kita semua harus aware terhadap ketersediaan air. Banyak cara yang bisa kita lakukan.

Pertama, lakukan dari diri sendiri, dari rumah sendiri, dari keluarga sendiri.

Matikan Keran Saat Sikat Gigi



Menyikat gigi tampak seperti pekerjaan simpel dan cepat. Tapi , kenyataannya 15 liter air mungkin telah terbuang ke wastafel. Kalau kita matikan keran kita telah menghemat air sebanyak 10.901 liter. Jika semua penduduk Indonesia melakukannya, mungkin setara dengan aliran tahunan sungai Bengawan Solo (3)


Bawa Air Sendiri
Membeli sebotol air setiap hari dapat memuaskan dahaga kita, tetapi menyengat planet ini. Setiap 1 botol air mineral ukuran 1 liter membutuhkan 7 liter air untuk memproduksinya. Agar hemat, kita bisa beli langsung air mineral langsung banyak dalam bentuk galon, lalu mengisi ulang botol minum kita.

Satu tahun : 218.400 juta liter air bisa dihemat, dikali seratus juta penduduk indonesia, setara dengan aliran 76 kali jumlah air di Danau Toba (2.892 juta liter)(5)


Beli Produk Kertas Daur Ulang
Produk kertas daur ulang membutuhkan air lebih sedikit daripada kertas baru. Jika keluarga kita memakai 4 gulung tissue daur ulang sehari, dalam satu tahun kita bisa menghemat air 2.411 liter. kalau semua kantor, mall, memakainya? Lebih dari jumlah air terjun di Twangmangu setiap hari.


Pakai Shower saat Mandi
Penggunaan shower menghemat setengah penggunaan air dengan menggunakan gayung atau berendam di bath-up. Jika kita mandi 5 menit memakai shower, dalam satu tahun bisa menghemat air sebanyak 17.224 liter. Efeknya jika semua orang di Indonesia melakukannya untuk satu tahun, cukup untuk mengisi sekitar 688 juta kolam renang ukuran olimpiade.wow (6)

Menyiram tanaman atau rumput pada pagi atau sore hari
Jika kita menyiram tanaman pada siang hari, panas matahari akan mempercepat penguapan sehingga mencegah 14 perse air mencapai akar tanaman. Menyiram rumput atau tanaman di pagi atau sore hari dapat menghemat 329 lier air seminggu. Satu tahun efeknya 17.125 liter air dihemat. Jika setiap rumah tangga di Indonesia melakukannya, satu tahun sama dengan empat kali curah hujan tahunan di Medan.

Pakai mobil pribadi beramai-ramai
Karena 1 liter bensin memerlukan 13 liter air untuk memproduksinya, kalikan setahun, kalikan jumlah pengguna mobil di jalanan. Selain menghemat air, memakai mobil beramai-ramai juga mengurangi kemacetan dan meminimkan polusi udara.

Hemat saat Mencuci
Gunakan mesin cuci yang hemat listrik. Mesin cuci satu tabung lebih hemat daripada mesin cuci dua tabung. Hemat listrik sama dengan hemat air. Gunakan juga detergent yang mengandung busa sedikit karena semakin banyak busa semakin banyak air yang diperlukan untuk mebilasnya.

Daur Ulang Air yang Masih bisa digunakan

Seperti air bekas cucian untuk mengepel, untuk nyuci mobil.


Tanamlah Pohon
Menanam pohon tidak menghemat air, tapi ia akan menyimpan air untuk kita, membuat udara di sekitar rumah menjadi sejuk, sehingga ruangan rumah tidak akan gerah. Karena tidak gerah kita akan jarang menggunakan AC. Hemat listrik sama dengan hemat air.


Masih banyak cara untuk menghemat air. Ingat, segala sesuatu yang kecil kalau dilakukan berjamaah hasilnya akan signifikan. Mari kita selamatkan air kita. Kalau aku yang masih bayi saja peduli dengan air, masa orang dewasa tidak.

Melalui tulisan ini, aku ingin menyampaikan, tolong jaga air untuk kami-kami ya. Untuk bayi-bayi yang masih ada di rahim bunda. Untuk bayi-bayi yang akan lahir, dan untuk kehidupan kita semua.



Air sumber kehidupan. Dari setetes air aku diciptakan, maka jangan pernah sia-siakan tetesan-tetesan air yang turun ke muka bumi.

NB. Terima kasih bunda, sudah menyampaikan isi hatiku pada dunia ;)


Sumber :






Selasa, 29 Januari 2013

Prospek Industri Gula Nasional: Peluang, Tantangan dan Peran PTPN X (Persero )


Oleh : Windi Widiastuty

Gula merupakan salah satu bahan kebutuhan pokok yang dibutuhkan, tidak hanya di Indonesia namun juga di dunia. Dalam AFTA ( Asean Free Trade Agreement ) komoditi gula termasuk ke dalam salah satu high sensitive list. Industri gula berbasis tebu merupakan salah satu sumber pendapatan sekitar 900 ribu petani dengan jumlah tenaga kerja sekitar 1,3 juta jiwa.  Gula juga merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat dan sumber kalori yang relative murah. Bahkan dinamika harga gula pun turut berpengaruh secara langsung terhadap laju inflasi.Gula adalah penyebab inflasi terbesar no 2 setelah beras. Pada tahun 2011 inflasi gula mencapai 3,98 %. Angka yang cukup besar. Tak heran permasalahan ketersediaan dan keberlangsungan produksi gula menjadi hal yang sangat krusial.

Jika dilihat sejarah pergulaan di negeri kita ini, Indonesia pernah berjaya dalam produksi gula pada tahun 1930-an. Pada saat itu produksi gula kita mencapai 3 juta ton yang diproduksi oleh 179 pabrik gula. Bahkan saat itu Indonesia merupakan salah satu eksportir gula terbesar di dunia.


Namun cerita tersebut tinggal dongeng pengantar tidur,  secara umum kinerja gula nasional terus mengalami penurunan. Baik dari sisi produksi, areal, maupun efisiensi.  Pada tahun 2011 produksi gula nasional hanya 2,12 juta ton , turun dari tahun sebelumnya 2010 yang mencapai 2,28 juta ton .Tentu saja hal tersebut sangat memprihatinkan. Gula adalah salah satu dari sembilan bahan kebutuhan pokok rakyat. Tidak hanya untuk konsumsi rumah tangga namun juga kebutuhan industry.

Dalam system pergulaan nasional, kebutuhan gula dibagi 2, yaitu konsumsi langsung ( rumah tangga ) dengan kualitas Gula Kristal Putih (GKP ) dan kebutuhan tidak langsung untuk industry makanan, minuman dan farmasi dengan kualitas Gula Kristal Rafinasi ( GKR ). Gula rafinasi adalah gula kristal yang telah dibuang kandungan molassesnya sehingga berwarna putih jernih. Molasses yang terdapat pada tebu mengandung bahan penyebab warna coklat pada gula.

Prospek Industri Gula Nasional

Saat ini kebutuhan gula untuk konsumsi langsung adalah sebesar 2,5 juta ton per tahun, sedangkan kebutuhan gula untuk industry 2,7 juta ton per tahun. Total kebutuhan gula nasional berkisar 5,2 juta ton per tahun.

Sampai dengan akhir tahun 2012 produksi gula nasional hanya mencapai 2,58 juta ton. Padahal poduksi tersebut sudah ditopang oleh 62 pabrik gula seluruh Indonesia, yakni 51 pabrik milik BUMN dan 11 pabrik swasta Yang artinya terdapat ketidakseimbangan antara produksi dan konsumsi ( Supply and Demand ). Produksi gula nasional hanya dapat memenuhi 49 persen dari total kebutuhannya.

Selama ini produksi gula dalam negeri hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat. Sedangkan kebutuhan konsumsi gula industry dipasok oleh produsen gula rafinasi yang masih mengimpor bahan baku berupa gula mentah ( raw sugar).

Kondisi tersebut sangat memprihatinkan. Apalagi sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk maka kebutuhan konsumsi gula pun akan meningkat. Artinya jika pemerintah gagal menjamin ketersediaan gula secara nasional, maka rakyat akan mengalami kesulitan.

Gap antara ketersediaan gula dan kebutuhan konsumsi gula ini merupakan peluang bagi para pelaku industry gula dalam negeri. Artinya prospek bisnis dan industry gula ke depan masih sangat terbuka lebar.

Pada tahun 2014 pemerintah menargetkan Indonesia sudah swasembada gula. Produksi gula nasional diharapkan memenuhi kebutuhan konsumsi gula masyarakat dan konsumsi gula industry, sekitar 5,7 juta ton.

Sejalan dengan target swasembada gula yang digalakkan pemerintah, industry gula berbasis tebu secara umum harus melakukan revitalisasi. Untuk mewujudkan hal tersebut, peningkatan investasi merupakan suatu keharusan. Dari sisi pasar, Permintaan gula dalam negeri masih tinggi. Pemerintah dengan berbagai kegiatan promotif dan protektifnya telah menciptakan iklim investasi yang positif bagi industry gula berbasis tebu.

Pasar internasional yang beberapa tahun terakhir mengalami defisit sebagai akibat tekanan yang dihadapai oleh produsen utama gula dunia juga mengindikasikan investasi pada bidang ini cukup prospektif. Investasi yang dilakukan untuk mendongkrak produksi gula mencakup investasi pada usaha tani, pabrik gula maupun derivatnya.

Untuk mewujudkan hal tersebut, dukungan kebijakan pemerintah yang diperlukan mencakup : (a) Konsistensi kebijakan pemerintah, (b) Penciptaan medan persaingan yang adil, (c) pemberian insentif untuk pengembangan lahan dan industry di luar jawa, (d) Dukungan pendanaan  untuk rehabilitasi dan konsolidasi pabrik gula

Tantangan Industri Gula Nasional

Banyak permasalahan dalam hal produksi gula nasional. Beberapa diantaranya berhubungan erat dengan kebijakan perekonomian nasional. Jika pemerintah tak kunjung membenahi, maka target swasembada gula pada tahun 2014 hanya tinggal angan.

Ekspansi Lahan Tebu yang Lambat

Lahan tebu di Indonesia mengalami penyusutan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2010 luas lahan tebu sekitar 412 ribu hektar. Dan tahun 2012 mengalami peningkatan menjadi 456 ha. Kenaikan luas lahan memang selalu ada, tetapi tidak terlalu besar. Sebelumnya total luas lahan tebu pernah mencapai 440 ribu hektar pada tahun 1996 namun sempat menurun drastis di tahun 2003 menjadi hanya 344 ha. Berdasarkan history, penambahan lahan tebu umumnya hanya 10 ribu sampai 20 ribu hektar saja per tahun.

Salah satu kendala perluasan lahan tebu adalah kompetisi dengan lahan padi. Selain upaya pemerintah menggenjot produksi bahan pangan pokok tersebut, kenaikan harga beras juga turut memicu petani untuk meningkatkan penanaman.

Dengan kompetisi harga bahan pangan tersebut, petani merasa pertanian tebu sudah tidak sanggup lagi mengangkat kesejahteraan mereka. Apalagi harga gula dan harga tebu sekarang tidak jauh berbeda. Padahal kuantitas tenaga kerja yang dibutuhkan sangat berbeda. Pertanian padi hanya membutuhkan waktu rata-rata tiga bulan sedangkan pertanian tebu memerlukan waktu 16 bulan. Maka, banyaklah lahan tebu yang berubah fungsi menjadi lahan pertanian padi..Tentu saja hal ini mempengaruhi tingkat produksi.

Produktivitas tebu perhektar semakin menurun

Produktivitas tebu pernah mencapai 6,13 ton/ha pada tahun 2007. Namun terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Tiga tahun terakhir, produktivitas hanya 5,27 ton/ha pada tahun 2010, kemudian menurun di tahun 2011 menjadi 4,89 ton/ha dan di tahun 2012 mengalami sedikit peningkatan menjadi 5,07 ton/ha.

Salah satu penyebabnya adalah tidak adanya penemuan varietas baru yang unggul guna meningkatkan poduktivitas. Produksi dan produktivitas hasil tebu sangat dipengaruhi oleh varietas tanaman,mutu bibit, kesehatan tanaman dan lingkungan ( iklim, kondisi tanah, ketinggian tempat irigasi ). Menyikapi fenomena iklim yang tidak menentu seperti di Indonesia maka diperlukan bibit unggul tebu yang adaptif terhadap perubahan iklim yang ekstrim. Jika kemarau terjadi kekeringan dan saat musim hujan terjadi banjir. Untuk itu petani tebu perlu mendapat pemahaman tentang criteria varietas tebu yang sesuai ekosistem wilayah tanamnya.

Pabrik Yang Tidak bekerja Optimal 

Sebenarnya hal ini merupakan problem pokok industry gula. Hampir semua pabrik gula mengandalkan mesin tua dan teknologi yang sudah ketinggalan zaman. Hingga kini masih banyak pabrik yang menggunakan teknologi sulfitasi yang tidak maksimal menghasilkan rendemen tebu. Padahal di luar negeri teknologi ini sudah ditinggalkan. Saat ini mereka menggunakan teknologi karbonatasi yang dapat menhasilkan gula dengan tingkat kemurnian mendekati gula rafinasi. Untuk diketahui, rata-rata pabrik gula di Indonesia hanya menghasilkan rendemen sebesar 6% sd 7%. Bandingkan dengan pabrik gula Thailand yang rendemennya bisa mencapai 11% - 12 %.

Kebijakan Impor Gula Oleh Pemerintah

Memang saat ini kebutuhan gula nasional belum dapat terpenuhi secara keseluruhan. Terutama kebutuhan gula untuk industry. Akibatnya pemerintah membuka keran impor untuk gula rafinasi yang memang dibutuhkan oleh sektor industry. Maraknya impor gula menyebabkan petani tebu dan industry gula dalam negeri merugi. Apalagi saat ini gula rafinasi meluber ke pasar tradisional. Gula rafinasi yang berwarna putih bersih tentu saja lebih menarik konsumen. Masalahnya, pabrik dalam negeri yang memproduksi gula rafinasi tidak menggunakan tebu yang dihasilkan petani tebu local sebagai bahan bakunya, tetapi mereka mengimpor bahan mentah (raw sugar ) dari luar negeri .

Minimnya Dukungan Modal Bagi Petani Tebu dan Industri Gula

Para petani tebu yang berasal dari golongan menengah ke bawah sangat membutuhkan kucuran modal berupa kredit lunak dari pemerintah untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produksinya. Apalagi ditambah dengan pencabutan subsidi pupuk yang semakin memberatkan para petani tebu.

Peluang Industri Gula Nasional

Untuk menjawab tantangan dan permasalahan yang ada di industry gula nasional perlu dilakukan hal-hal konkrit yang kesemuanya bertujuan untuk membawa Indonesia ke swasembada gula.

Swasembada gula pada tahun 2014 dapat dicapai antara lain dengan program intensifikasi dan ekstensifikasi dalam industry gula.

Intensifikasimeliputi perbaikan pabrik gula yang sudah ada, menghidupkan kembali pabrik gula yang sudah mati. Setidaknya ada 4 pabrik gula yang mati suri, lokasi sudah tersedia tinggal memperbaiki. Pembaruan teknologi yang digunakan di pabrik gula juga mutlak diperlukan guna meningkatkan rendemen untuk hasil yang lebih optimal. Salah satunya dengan teknologi karbonatasi. Teknologi ini menjadi salah satu jalan keluar untuk meningkatkan rendemen tebu, terutama pada cuaca ekstrim. Teknologi karbonatasi adalah system pengolahan tebu yang menggunakan hidrolisa kapur dan gas CO2 sebagai bahan pemurniannya. Sistem ini menghasilkan kualitas gula putih lebih dengan kadar warna ≤ 100 IU, lebih baik dari teknologi sulfitasi yang menghasilkan kadar warna 150-300 IU. Teknologi karbonatasi ini memang investasinya lebih mahal dari sulfitasi, namun efek jangka panjangnya akan lebih signifikan bagi industry gula nasional.

Sedangkan ekstensifikasimeliputi perluasan lahan tanam tebu. Total area tebu di Indonesia saat ini sekitar 430 ribu ha, masih kekurangan 420 ribu ha lagi untuk mencapai swasembada gula. Kekurangan ini secara teknis dapat terpenuhi karena potensi lahan dengan karakteristik tanah yang cocok untuk tebu tersedia. Tebu lebih unggul hidup di lahan yang kering. Untuk perluasan lahan tebu, pemerintah telah menganggarkan dari dana APBN Rp 103,67 milyar  pada tahun 2011. Upaya tersebut diharapkan dapat meningkatkan produksi tebu nasional.

Penggunaan bibit unggul untuk peningkatan produktivitas tebu pun mutlak diperlukan. Terdapat 14 varietas tebu yang adaptif terhadap kondisi kekeringan atau banjir. Dari hasil orientasi varietas, PS 851 menunjukkan tingkat adaptasi yang cukup luas di berbagai jenis tanah dan iklim namun kurang sesuai pada lahan-lahan dengan drainase terganggu karena tanaman peka terhadap penyakit bakteriosis.

Varietas PS 862 menghasilkan rendemen potensial yang sangat tinggi sekitar 12 %, tetapi daya tahan rendemen reltaif pendek. Selain itu, daun tebu mudah  mengklentek dan tebu juga tidak terlalu tinggi. Hanya dibutuhkan bibit yang sesuai dengan kondisi tanah dan iklim yang akan ditanami. Waktu tanam juga perlu dioptimalkan agar tidak terlau lama.

Selain itu dibutuhkan perlindungan harga bagi petani. Penentuan harga referensi merupakan salah satu upaya meningkatkan petani dalam menanam tebu. Jika harga tebu sudah ditentukan tinggal upaya pabrik meningkatkan rendemen untuk mendapat harga yang optimal.

Untuk meningkatkan semangat petani juga pemerintah perlu mengucurkan kredit lunak untuk membantu petani memperluas dan menambah hasil produksinya. Saat ini pemerintah sudah meluncurkan kredit program untuk intensifikasi tebu yang disalurkan melalui bank-bank BUMN. Dengan syarat yang mudah dan bunga yang ringan diharapkan dapat menjadi stimulus bagi para petani tebu.Tidak hanya untuk petani, untuk pembangunan pabrik gula pun, bank-bank BUMN telah siap menggelotorkan dananya.

Ekstensifikasi juga dapat dilakukan dengan penambahan pabrik gula baru. Namun sebelum menambah ada baiknya intensifikasi pabrik gula yang ada dimaksimalkan terlebih dahulu.

Untuk melindungi produsen dan petani tebu dalam negeri, pemerintah juga perlu membatasi impor gula. Setidaknya jika sampai saat ini produksi gula nasional belum mampu memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri, maka tujuan impor gula hanya ditujukan untuk kepentingan konsumsi gula industry. Jangan sampai gula rafinasi yang dibutuhkan industry bocor ke pasar tradisional dan dikonsumsi oleh masyarakat umum.

Peranan PTPN X

Sampai saat ini, PTPN X merupakan produsen gula terbesar di tanah air. Tahun 2012 PTPN X memproduksi 494 ribu ton gula, tumbuh 10.7 % dari tahun 2011 yang tercatat sebesar 446 ribu juta ton. Menyumbang 19.14 % dari total produksi gula nasional. Kenaikan rendemen tebu juga meningkat menjadi 8.14 % dibanding tahun 2011 sebesar 7.94 %.  Sedangkan tebu yang diolah tahun 2012 mencapai 6,072 juta ton, tumbuh 8.1 % dari tahun 2011sebesar 5.616 juta ton.

PTPN X memiliki 11 pabrik gula yang tersebar di daerah Jawa Timur. Dengan luas lahan 70 923 hektar . Sumber bahan baku yang diolah di pabrik tebu berasal dari tebu sendiri kurang lebih 5% dari keseluruhan lahan dan tebu yang berasal dari petani seluas 90 % dari total lahan.

PTPN X menerapkan system bagi hasil kepada petani dengan dasar tingkat rendemen 6 %. Dari Unit Usaha gula ini saja, PTPN X sudah turut berperan dalam menopang perekonomian masyarakat khususnya petani tebu di wilayah usahanya

Dalam upaya mendukung pemerintah mencapai swasembada gula tahun 2014 PTPN mengoptimalkan usaha baik secara on farm dan off farm, dari hulu ke hilir, meliputi :

Perluasan Lahan Tebu
Tahun ini (2013 ) luas area tanam tebu diperkirakan akan ditingkatkan menjadi 76 ribu hektar dari 72 ribu hektar tahun 2012 dengan pembukaan kebun rakyat di Tuban,Bojonegoro dan Madura. Dari jumlah itu,2 ribu hektar lahan milik PTPN X dan 70 ribu ha sisanya kebun tebu rakyat. Hal ini turut membantu pemerintah dalam memenuhi target perluasan lahan yang akan memenuhi swasembada gula yang diinginkan.

Untuk meningkatkan produktivitas tanaman tebu, PTPN X juga memperbaiki komposisi varietas dan pembinaan untuk perlakuan yang baik pada tanaman tebu.

Pinjaman Lunak Kepada Petani
Agar masyarakat tertarik menanam tebu, PTPN X melalui program PKBL menggulirkan pinjaman lunak kepada para petani. Dana tersebut untuk petani yang mau menanam tebu. Nantinya secara otomastis Pabrik Gula akan memotong hasil produksi untuk membayar hutang. Dari pembayaran hutang tersebut akan diputar kembali untuk petani yang baru membuka lahan tebu, begitu seterusnya.

Peningkatan Kapasitas Produksi
Selain perluasan lahan, pada 2013 ini juga akan menambah kapasitas produksi dan mengoptimalisasi  ke 11 pabriknya. Salah satunya, modenisasi dan penambahan kapasitas giling PG Kremboong di Kabupaten Sidoarjo. Saat ini, PG Kremboong memiliki kapasitas giling 1.600 ton cane day (TCD). Tahun ini akan menjadi 2.500 TCD. Dengan begitu produksi gula tahun ini akan meningkat lagi.Nantinya pada tahun 2014 PTPN X menargetkan memberikan kontribusi produksi gula sebesar 580 ribu ton.

Pengoptimalan pabrik gula ini digunakan untuk memproduksi gula premium.Produksi gula premium ini wujud perubahan pendekatan dari yang semula pendekatan produksi menjadi pendekatan konsumen dengan jalan peningkatan produksi gula. Gula premium ini memiliki kadar keputihan yang cerah. Nantinya bisa menyaingi gula rafinasi yang diimpor. Karena kualitasnya tidak berbeda.

Penerapan GCG ( Tata Kelola Perusahaan Yang Baik )
Dengan melakukan efisiensi house keeping, menanamkan budaya kerja karyawan yang lebih bersih, dan memperhatikan risiko limbah minimal dan efisiensi. Bahkan nantinya diharapkan pabrik gula itu bersihnya seperti mall. Hal ini juga turut menumbuhkan kepercayaan masyarakat dalam menkonsumsi gula local.

Penerapan GCG juga berkaitan dengan akan bersiapnya PTP X mencari pendanaan di pasar modal. Dengan masuk ke pasar modal, maka PTPN X bisa meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik.

Salah satu buktinya adalah pembagian bonus kepada karyawan akibat peningkatan rendemen yang dihasilkan yang berkontribusi langsung terhadap perolehan laba perusahaan. Tahun 2012 penjualan menembus angka Rp 2.107 trilyun yang mendorong laba perseroan naik 200 persen dari tahun sebelumnya Rp 210,8 milyar pada tahun 2011 menjadi Rp 417 milyar pada tahun 2012Hal ini juga menjadikan PTPN X berperan dalam menyumbangkan dividen ke negara yang berarti turut berpartisipasi dalam pembangunan nasional.

Senin, 28 Januari 2013

Horeee, Aku Menang

Awal tahun ini ternyata masih diberi limpahan rezeki sama Allah SWT. Desember kemarin saya ikutan lomba nulis yang diadain LG Air conditioner. Ini ketiga kalinya saya mengikuti lomba menulis tentang AC. Dua kali diadakan oleh LG, dan satu kali oleh Sharp. Dan alhamdulillah ketiganya menang. Yang dua berhasil memenangkan hadiah pertama yaitu berupa televisi (yang diadain Sharp ) dan AC ( LG ). Sedangkan yang satunya menang juara ke empat, (LG ) hadiahnya voucher belanja. Lumayan banget buat nambahin isi rumah dan buat nambahin uang belanja.

Maka nikmat Tuhan yang mana yang kamu dustakan.

Ssebenarnya kemarin udah pesimis menang. Soalnya di syarat dan ketentuan lomba, katanya penilaian berdasarkan kombinasi antara isi artikel dan vote. Jujur saja saya kurang tertarik dengan lomba yang pure vote, tapi karena ada kata-kata kombinasi maka saya mencoba peruntungan. Dan hey, dengan vote yang hanya 47 biji ternyata bisa juga kok menang. Nah dari situ saya jadi makin semangat nih, ntar-ntar kalau ada lomba lagi yang penjuriannya kombinasi saya tetep mau ikutan ah. 

Namun lagi-lagi di setiap lomba, apapun itu, pasti adaaaa saja peserta yang tidak puas dengan keputusan juri. Salah satu peserta ada yang memperoleh vote sampai ribuan, dan ia juga menang, tapi bukan pemenang utama, trus dianya komplain dan protes di FB nya penyelenggara. Hmm menang kalah itu biasa dalam setiap kompetisi, kalau tulisan kita belum menang bukan berarti tulisan kita tidak bagus hanya mungkin belum ketemu jodoh aja dengan selera juri, menurut saya sih seperti itu, karena juri kan juga manusia yang punya sisi subjektivitas dalam menilai sesuatu. 

Anyho, sutra lah, dapet AC baru horeeeee, gratis meneh. Semoga keberuntungan masih berlanjut. Aamiin.

Untuk Tivi nya udah dateng, nih barangnya




****


DAFTAR PEMENANG LG AC HYBRID WRITING COMPETITION 2012



Terima kasih untuk seluruh Sahabat LG yang berpartisipasi mengikuti LG AC Hybrid Writing Competition 2012 dengan tema "TIPS HIDUP SEHAT & NYAMAN DENGAN AC TERBAIK"

Berikut ini para pemenangnya:
  • 1 Unit AC LG Hybrid
        Nama  : Windi Widiastuty
        Judul   : Tetap Sehat Dan Nyaman dengan AC Terbaik

  • 10 Voucher Belanja @200.000
        Nama  : Innes Clara Shinta 
        Judul   : Nyaman karena Hemat Energi, Sehat karena Kemurnian Udaranya 

        Nama  : Ari Widianto 
        Judul   : AC LG Hybrid untuk Kualitas Hidup Lebih Baik 

        Nama  : Julia Philadelpia Simanjuntak 
        Judul   : Hidup Sehat dan Nyaman dengan AC LG Hybrid 

        Nama  : Furing Ratnasari 
        Judul   : Mobil Istimewa = Tubuh Super bersama LG AC 

        Nama  : Agustina ratna puspitasari 
        Judul   : Tips hidup sehat dan nyaman dengan AC terbaik 

        Nama  : Ahsanul Marom
        Judul   : Hidup Sehat Bersama AC Terbaik 

        Nama  : Sadiman
        Judul   : Dengan AC LG Hybrid Tak Ada Lagi Dilema

        Nama  : Dwi Ayu Kartika 
        Judul   : Sehatkan hati, selamatkan jiwa 

        Nama  : Hariangga Indrajatmiko
        Judul   : Udara Sehat dan Menyegarkan

        Nama  : Arifah Wulansari
        Judul   : Kualitas Tidur Terjaga berkat AC LG Hybrid

Sekali lagi selamat untuk para pemenang, untuk Sahabat LG yang menang jangan berkecil hati ya!
Untuk para pemenang ditunggu konfirmasi datanya (nama, alamat, no hp, no ktp) ke inbox LG AC atau email ke info@lgsmart3d.com paling lambat 28 Januari 2013.

*keputusan juri adalah mutlak dan tidak dapat di ganggu gugat.



****

Pemenang Sharp Plasmacluster Blog Competition



Sharp Plasmacluster Blog Competition telah sukses digelar untuk memeriahkan Kompasianival 2012. Telah terkumpul sebanyak 91  tulisan bertema “Sharp Plasmacluster Ion Pahlawanku” selama periode lomba 22 Oktober-10 November 2012. Setelah melakui seleksi ketat, tim juri Sharp Plasmacluster memilih 15 tulisan berikut sebagai Pemenang Sharp Plasmacluster Blog Competition.

Lima Pemenang Utama


Juara 1 (Hadiah: 1 Unit LCD  32”)
Oleh: Windi Teguh

Juara 2 (Air Purifier)
Oleh: Eka Sariningsih

Juara 3 (Ion Generator)
Oleh: Willy Sitompul

Juara Favorit 1 (Mobile Ion Generator)
Oleh: Istiqomah primasari

Juara Favorit 2 (Moisturizer Ion Generator)
Oleh: Daniel h.t

Berdasarkan hasil penilaian dari tim juri,  jumlah Pemenang Favorit yang tadinya hanya berjumlah sepuluh orang ditambah menjadi empat belas. Keempat belas ini mendapatkan Merchandise SHARP.


Pemenang yang belum melakukan verifikasi akun kami persilakan melengkapi data diPersonal Info. Setelah akun terverifikasi, kirim e-mail pemberitahuan kekompasiana[at]kompasiana[dot]com dan CC kesetiawan.dieki[at]gmail[dot]com dengan subyek email “Pemenang Sharp Plasmacluster Blog Competition,” paling lambat 2 minggu setelah pengumuman ini.
Kompasiana akan menghubungi pemenang yang sudah melakukan verifikasi akun dan mengirimkan email untuk pengambilan hadiah. (ROB)

Selamat bagi para pemenang!