Minggu, 27 Oktober 2013

PLN Bersih, Untuk Kita Semua



Tidak hanya di bank atau di jalanan, atau di kelurahan,kemungkinan terjadinya praktek suap dan gratifikasi bisa terjadi di institusi manapun, tak terkecuali pada perusahaan pelayanan public. PLN salah satunya.

Saya ingat, beberapa tahun yang lalu saat orangtua saya selesai membangun rumah dan ingin memasang listrik, ternyata prosesnya tidak semudah yang dibayangkan. Saat kita ke kantor PLN biasanya petugas akan mengatakan bahwa material tidak tersedia, harus nunggu antrian dan banyak alasan lain yang intinya kita tidak bisa begitu saja memasukkan listrik ke rumah. Karena ribetnya proses pendaftaran untuk memasang listrik di rumah melalui kantor PLN, akhirnya ibu memilih jalan pintas, langsung ke calo yang biasanya adalah petugas PLN sendiri untuk mengurusnya.  Tentu saja dengan biaya yang jauh lebih mahal. Jika biaya normal pemasangan listrik sebesar   maka dengan menggunakan jasa calo tarif membengkak menjadi 3 kali lipatnya.
Tak menunggu lama, listrik pun menyala di rumah mungil kami. Entah darimana material yang tadi katanya lagi kosong tiba-tiba jadi ada.

Lama kelamaan masyarakat jadi enggan untuk berurusan ke kantor PLN,kebanyakan memilih langsung ke calo jika ingin pasang baru, karena lebih cepat dan lebih mudah

Apakah negara dirugikan?

Sebenarnya tidak, karena tarif yang ditetapkan PLN untuk memasang listrik tetap masuk ke perusahaan. Sedangkan sisanya yang memang bukan hak perusahaan masuk ke kantong petugas. Jadi negara tidak dirugikan secara materil,namun secara reputasi PLN tercemari akibat ulah oknum petugasnya. Disini pelangganlah yang telah dirugikan karena membayar lebih dari kewajibannya.

Trus, kenapa PLN dianggap perusahaan dengan korupsi yang lumayan tinggi?

Ya iya, entar si petugas-petugas yang terbiasa menerima suap dan gratifikasi tadi, lama-kelamaan menjadi suatu hal yang dianggap wajar. Maka saat ia memangku jabatan tertentu, bisa-bisa dengan mudahnya ia melakukannya juga. Misalnya saat melakukan pemesanan material atau barang logistic, saat melakukan tender, dia bisa saja memenangkan kontraktor yang memberi penawaran tertinggi yang menguntungkannya ( bukan menguntungkan PLN ). Trus nanti dia merasa sudah berjasa dong, memenangkan tender si kawan, akhirnya ia meminta imbalan, udah disuap di awal nerima gratifikasi lagi. Trus lama-lama, makin biasa, mulai deh naik-naikin tagihan secara tidak wajar. Harga barang A yang seharusnya Rp 1 M misalnya dimark-up jadi dua kali lipatnya. Jadi deh korupsi. Ingat, maling itu ngga terlahir jadi seorang pencuri tapi banyak hal yang mempengaruhi. Selain kebanyakan kalau ditangkap ngakunya karena terpaksa, factor kebiasaan dan pemahaman nilai-nilai moral yang salah pun menjadi pemicunya.

Sebagai perusahaan yang menguasai hidup orang banyak ( listrik boooooo, nggak ada listrik kehidupan bisa lumpuh) PLN memang memegang peranan vital di tengah masyarakat. Gimana ngga?. Setiap rumah pasti memakai peralatan listrik untuk memperlancar kehidupannya. Punya kulkas untuk nyimpen semua makanan, biat ga bolak-balik belanja, mana sempaaaat sekarang ini tiap hari belanja, saya aja belanja seminggu sekali doang. Bayangkan kalau listrik ngga ada atau mati, amu dikemanain tuh ikan-ikan yang membusuk dan sayuran yang layu. Belum lagi stock ASI ibu menyusui ( pengalaman pribadi). Saat listrik mati berja-jam di Medan, saya kerja ngga tenang, itu ASIP ku pagimane maaak?. Susah payah diperah kalau sampai mencair dan ngga bisa diminum, bisa patah hati saya.

Itu baru kulkas, belum AC. Cuaca yang semakin hari semakin panas membuat peralatan elektronik ini luar bisa dibutuhkan. Atau minimal kipas angin deh. Apalagi yang punya baby kayak saya. Begitu mati listrik, halah si Tara yang tadinya tidur nyenyak sontak bangun, nangis kepanasan. Salah saya juga sih, kok dibiasain ber-AC ria dari kecil tapi yah mau gimana lagi, panas gilak.

Trus si papanya Tara tuh hobi banget nonton bapalan atau sepak bola di tivi. Saat mati listrik, euuugh bisa uring-uringan dia.

Sejujurnya  saya pribadi tidak pernah misuh-misuh kalau listrik mati. Buat apa?? Lah emang kalau saya marah-marah listrik bakal nyala gitu?. Nyalahkan petugas PLN, melempari kantornya?

Idiih ngga deh, lah rumah si petugas PLN juga mati kok, kantornya juga mati kok. Dan saya yakin mereka pun pasti tidak mau di rumahnya listrik padam. Dan yang namany pekerja, pasti maunya kerjaannya beres, memuaskan pelanggan, supaya entar kalau pelanggan puas, bayar ngga nunggak, kalau ngga ada yang nunggak, laba cepat tercapai. Kalau laba tercapai atasan puas, syukur-syukur dapat bonus atau minimal naik gajilah. Itu pasti harapan pekerjanya. Sama seperti saya yang juga bekerja di pelayanan publik walaupun perusahaan saya tidak sevital PLN.

Maka saat listrik mati apalagi di hari Sabtu-Minggu, Tara ngamuk kepanasan, si papa uring-uringan karena ga bisa nonton bola dan balapan, saya juga suntuk karena laptop kehabisan batere ngga bisa nulis. Daripada marah ngga jelas dinikmati saja, ambil kunci mobil, capcus jalan-jalan bego. Sambil jalan nyusuin Tara, kena sepoi-sepoi AC mobil Tara pun tidur nyenyak. Si Papa pun bisa nonton di tivi mobil atau ngga ke tempat makan yang pakai genset jadi tetap ngga ketinggalan acara favorit. Balik ke rumah, biasanya listrik udah nyala. Tara dibobokin, tinggal bunda sama papa deh berduaan xixixi. Hati senang tak perlu mengumpat.

Tapi tentu saja, tidak semua orang berfikiran seperti itu. Dan namanya tingkat kesabaran manusia berbeda-beda.

Menyadari hal tersebut, pihak PLN sepertinya mulai berbenah diri. Perusahaan yang belakangan banyak dihujat, dicaci maki, bahkan ditimpukin ini mulai melakukan sesuatu. Demi melakukan perbaikan dan menciptakan budaya kerja yang sehat, khususnya dalam proses pengadaan barang dan jasa serta terhadap pelayanan pelanggan, PLN mulai menerapkan GCG ( Good Corporate Governance) atau gampangnya adalah tata kelola perusahaan yang baik., yaitu dengan mencanangkan PLN bersih.

Bersih dari apa?

Dari praktek suap menyuap, gratifikasi, dan tindak korupsi. Jadi biar kejadian-kejadian di atas ngga terus-menerus menjadi citra buruk PLN. Perusahaan negara gitu lho, dengan asset trilyunan rupiah.

Apalagi dirut PLN Nur Pramudji baru saja mendapatkan Bung Hatta Anti Corruption Award (BHACA) 2013 yaitu penghargaan atas upayanya dalam pemberantasan dan mencegah korupsi di perusahaan yang dipimpinnya. BHACA menilai Dirut PLN ini sebagai individu yang tidak korupsi.

Saat dicanangkannya PLN bersih, banyak masyarakat yang mencibir, Apa bisa?????

Saya pun awalnya demikian. Dan beberapa waktu yang lalu saya membuktikan salah satunya

Kebetulan adik saya baru selesai membangun rumah. Jadi ia mau mendaftar di PLN untuk memasukkan listrik ke rumahnya. Saya menemani adik saya itu ke kantor PLN deket rumah ( PLN Medan). Saat kami mendaftar, eh ternyata ngga bisa dilayani sama petugasnya. Kata si mba-mba cantik disana, sekarang kalau mau pasang lstrik baru, pelanggan bisa langsung menghubungi nomor telepon 123 dan mendaftar secara online.

Line Telepon Gratis untuk Pelanggan di Kantor PLN Medan 
Sama si mba, kami ditunjukkan telepon yang tersedia di dalam hall kantor tersebut. Katanya gratis untuk pelanggannya.

Begini prosedurnya:
  1. Telepon ke 123
  2. Pilih no 3, untuk pemasangan baru atau tambah daya
  3. Ntar ada mba-mba yg bicara, kita ditanya-tanya, dijelasin dulu ini itunya
  4. Trus ntar kita dapat no agenda dan nomor regristrasi
  5. Nomor regristasi tersebut kita bawa ke bank
  6. Bayar deh uang pemasangan baru di bank yang ditunjuk. Saat ini ada BRI,Bukoppin, kantor pos dan loket-loket pembayaran, malah bisa melalui ATM BRI Looo (sekalian promosi )
  7. Dapat slipnya, balik aja langsung ke rumah, ngga usah nungguin banknya tutup J)
  8. Udah gitu tinggal nunggu di rumah, dalam beberapa hari akan ada petugas yang datang
  9. Listrik bakal terpasang di rumah kita
  10. Ingaaat jangan ngasih tips sama si petugas , itu yang dipesankan si mba tadi sebelum mengakhiri pembicaraan
Komputer, jika pelanggan ingin mengakses website PLN
Ngga pake calo-caloan, ngga ada bayar apa-apa lagi. Karena semua kan sudah kita bayar di bank. Semua uang masuk ke negara, ngga ke oknum-oknum tak bertanggung jawab lagi. Ngga ada kesempatan suap menyuap atau gratifikasi. Kalau mau ngucapin terima kasih sama si abang yang masaingin listriknya, boleh lah ngasi segelas sirup dingin sama cemilan ringan.

Katanya sih dengan line telepon 123 yang disediakan PLN untuk pelanggan ini diharapkan dapat mengurangi interaksi pelanggan dengan para petugas yang dulu-dulunya terindikasi menjadi tempat tumbuh suburnya praktek suap,gratifikasi maupun korupsi secara langsung maupun tidak langsung.

Jadi sekarang pelanggan benar-benar membayar hanya sesuai kewajibannya saja. Hmmmm oke juga programnya.

Untuk lebih mantap lagi, PLN kini bekerjasama dengan TII (Transparency International Indonesia ) yang akan mengawasinya berjalannya PLN bersih ini.  Kerjasama ini bertujuan untuk lebih memastikan bahwa PLN dalam menjalankan usahanya menyediakan listrik bagi masyarakat luas dengan bersungguh-sungguh menerapkan praktek GCG dan anti korupsi.

Untuk itu, PLN membangun sebuah sistem yang berlandaskan empat pilar utama yang dikenal dengan PITA. Enak banget kan diingat PITA, yaitu Partisipasi, Integritas, Transparasi, dan Akuntabilitas.

PARTISIPASI

Seluruh pegawai PLN dan stakeholder yaitu masyarakat pada umumnya dan pelanggan pada khususnya,berpartisipasi dalam berkomitmen untuk menjalankan dan mendukung program PLN bersih. Dalam hal ini PLN telah melakukan deklarasi collective Action yang merupakan komitmen bersama antara PLN,vendor dan public untuk mencegah terjadinya korupsi dalam pengadaan barang dan jasa.

INTEGRITAS

Integritas itu bisa berarti kejujuran dan itikad dari pegawai PLN sendiri dalam melaksanakan program PLN bersih

TRANSPARANSI

Atau keterbukaan, dilakukan PLN baik dalam hal informasi maupun sikap responsive terhadap pelanggan. Salah satunya dengan website PLN yang bisa diakses siapapun yang ingin mengetahui tentang kabar-kabar dan agenda dari PLN

AKUNTABILITAS

Mencakup sikap responsive pegawai PLN terhadap setiap keluhan pelanggan. Salah satunya dengan menyediakan line telepon 123 yang bisa diakses masyarakat umum. Setiap saat jika dibutuhkan masyarakat dan pelanggan bisa langsung mengungkapkan uneg-unegnya tanpa dibatasi. Dan setiap telepon yang masuk akan mendapat nomor agenda untuk ditindaklanjuti segera. PLN juga mengimplementasikan wishtle blower system dan program pengendalian gratifikas

Mau melaporkan pelanggaran?

bisa mengirimkannya ke plnbersih123@gmail.com atau PO Box 6043 GN JKS 12120.
Bagi Pelapor yang laporannya benar dan dapat ditindaklanjuti serta bersedia membuka  identitasnya kepada Direksi, akan diberikan insentif yang menarik

Keempat pilar yang dicanangkan PLN tersebut menurut saya sangat bagus jika memang benar-benar bisa diterapkan. Namun ada satu pilar lagi yang sebaiknya ditambahkan PLN. Karena PITA tidak akan berjalan tanpa adanya dukungan dari SDM yang mumpuni. Dan secara naluriah pegawai akan lebih bersemangat jika ada reward and punishment yang jelas sebagai rangsangan mereka untuk bekerja lebih baik lagi.

Mungkin PLN bisa menambahkan dengan pilar Responsibility sebagai bentuk tanggung jawab seluruh pegawai untuk mensukseskan PLN bersih dan juga PENGHARGAAN TERHADAP SDM.

PENGHARGAAN TERHADAP SDM

Bisa diimplementasikan dalam bentuk penilain kinerja tahunan. Dimana ada parameter yang jelas untuk mengukur kinerja masing-masing pegawai. Mencakup berbagai aspek, termasuk aspek finasial dalam hal pencapaian target dan laba, aspek pelayanan terhadap pelanggan, integritas,responsibility terkait dengan tekad PLN bersih.

Nantinya penilaian tersebut akan berpengaruh terhadap insentif pegawai jika PLN mencapai laba atau sebagai penambah dalam perhitungan kenaikan gaji. Jadi tidak sama antara pegawai yang bekerja baik dan bersih dengan pegawai yang bekerja seadanya saja.

Akhirnya, sebagai perusahaan listrik negara yang menguasai hajat hidup orang banyak, apa yang telah diusahakan PLN ini akan sia-sia jika tidak mendapat dukungan dari masyarakat umum. Jika kita ingin PLN bersih sukses yang nantinya tentu akan berimbas langsung kepada kualitas pelayanan PLN terhadap pelanggan, termasuk tercukupinya pasokan listrik di tiap daerah, kita harus mendukung baik secara langsung maupun tidak langsung.

Caranya?

  1. Minimal dengan tidak buru-buru pesimis. Beri kesempatan kepada PLN untuk membuktikan kesungguhannya.
  2. Dengan tidak berupaya melakukan suap atau gratifikasi lagi dengan alasan apapun termasuk biar cepat dilayani.
  3. Melaporkan jika masih ada oknum-oknum yang melakukan praktek-praktek suap, gratifikasi maupun korupsi melalui whistle blower
Dukungan Blogger?

Sebagai seorang blogger yang biasa mengaktualisasikan diri melalui tulisan dan dunia maya. Saya pun turut mendukung PLN bersih dengan cara turut mensosialisasikan apa-apa saja yang menjadi target dan tekad PLN. Dengan dukungan para blogger tentu saja informasi terkait berita-berita PLNwww.pln.co.id dapat lebih cepat sampai di masyarakat karena blogger menulis dengan cara yang lebih membumi dan dengan bahasa sehari-hari. Dukungan blogger juga bermanfaat untuk memonitor pelaksaan PLN bersih, karena apa yang terjadi di lapangan sangat cepat bisa terupdate di sebuah blog ( hati-hati nih PLN )

Ayo Kita Dukung PLN Bersih untuk kepentingan kita bersama.

PLN Bersih, Masyarakat Peduli,Listrik Tercukupi,Negara Sejahtera



Selasa, 22 Oktober 2013

Jangan Takut Untuk Berbagi

Sabtu kemarin kantor saya mengadakan acara FPK ( Forum Peningkatan Kinerja) di Danau Toba dengan tema 80-an. Demi untuk memeriahkan acara dan menghormati panitia yang telah bersusah payah merancang acara saya pun berusaha mengikuti tema yang telah ditentukan. Hmm sebenarnya baju tema 80-an itu agak susah sih, soalnya yang namanya mode kan berulang. Saat ini pun banyak pakaian era 80-an keluar lagi. Saya jadi bingung mau memakai pakaian gimana.

Akhirnya daripada pusing, saya disarankan teman untuk memakai pakaian emak saya saja saat tahun 80-an dulu. Xixixix maka jadilah saya dengan semangatnya berdandan ala 80-an dilengkapi dengan pakaian bling-bilng kepunyaan emak teman saya. Untuk lebih menghayati tema saya pun memakai lipstik merah menyala dan kaca mata hitam. Pokoke total abis lah. Harapannya bisa memenangkan the best costume, soalnya hadiahnya lumayan boooo duit 2 juta rupiah.

Saat acara berlangsung saya sudah pede sekali bakal menang, melihat sebagian besar teman yang lain mengenakan pakaian hampir seragaman , legging warna-warni, kaos warna-warni dilengkapi dengan bandana dan gelang aneka warna, plus sepatu kets. Iiiih perasaan bagusan sayah kemana-mana. Apalagi saat saya masuk ke ruangan tempat acara berlangsung, langsung disambut oleh tepuk tangan saat melihat penampilan saya.








Acara berlangsung meriah. 

Tibalah saat pengumuman pemenang the best Costum. Teriakan-teriakan memenuhi ruangan. Sebagian besar menjagokan nama saya sebagai pememenangnya. Tentu saja saya geer bukan kepalang. Sudah kebayang 2 juta bakal di tangan

Dannnnnnnnnnn................ 

Hiyaaaa ternyata saya bahkan juara 3 pun tidak. 

SEBEL ?................. PASTI
GONDOK ? ..... BANGET
KECEWA? ..................... YA iya lah

Saat itu ada bisikan di hati saya

" Itulah gunanya orang lain, untuk menilai dari luar"

Haduuuuuh ya sudahlah, mau ngga mau suka ngga suka akhirnya saya mengikhlaskannya.

Tiba giliran doorprize....
Saat nama saya disebut, ternyata saya dapat kompor gas ( lagi). Huuuuu jujur saja terbersit rasa kecewa di hati, soalnya kan saya baru dapat hadiah kompor gas dari Toshiba. sebenarnya saya pengen banget dapet blender karena blender saya rusak dan sayang banget mau beli baru xixixixi.

Saat pengambilan hadiah, seorang cleaning service kantor menanyai saya
" Kakak dapet apa?"
" Kompor gas"
" Aku dapet box makan kak"
" Wah bagus dong box makannya kan stainless"
" Iya, tapi enakan kakak dong dapat kompor gas, tukaran dog kak"

Dan entah kenapa, saya langsung mau aja tukaran. Kompor gas ditukar box makan, hiyaaaaa. Beberapa teman bilang, sayang sekali saya menukarnya ngga sebanding harganya. Saya sih ngga mikir demikian, saolanya saya memangg ngga butuh itu kompor gas, daripada mubazir mending dikasih sama yang butuh, apalagi ini kan gratisan jadi ngga ada itung-itungan untung rugi. Jadilah kompor gas ditukar dengan box makan. Ntar kan box makannya bisa buat bekal Tara xixixi.

Menjelang siang, saat ngobrol-ngobrol sama wapinwil, bapak itu cerita kalau dia dapat doorprize berupa blender. Iiiiiih langsung mupeng, saya kan butuh blender. Waktu saya bilang saya lagi butuh blender, eh sama si bapak blendernya dikasih ke saya. Wow Wow wow langsung koprol

Aseeek saya malah dapet blender plus box makan yang tahan panas itu ;))

Makanya, jangan takut berbagi, jangan takut rezeki tertukar. Dan ngga usah ngotoT kalau memang bukan rezeki kita. Ingat rezeki ngga pernah salah alamat , ngga pernah datang telat dan ngga pernah salah ukuraN


SETUJUUUUUUUUUUU!!!!!




Senin, 21 Oktober 2013

I'm Leader is Made



Video yang hanya berdurasi beberapa detik tersebut tak henti-hentinya diputar ibu di laptop kesayangannya.
Masih terbayang senyum yang merekah di wajah ibu saat menerima piagam dari menteri lingkungan hidup pada 19 April 2013 lalu di museum Wiyata Mandala. Terukir di atas piagam tersebut nama putri nya sebagai pemenang ketiga lomba blog anugerah jurnalistik yang diadakan oleh Aqua Danone. Windi Widiastuty, ya saya sendiri.


Seharusnya sayalah yang akan menghadiri acara penganugerahan itu, namun berhubung kondisi pada saat itu, saya tengah hamil 9 bulan maka saya meminta ibu untuk mewakilinya. Bahagia sekali rasanya melihat ibu yang begitu bersemangat saat saya memberitahu kabar gembira tersebut. Tanpa berfikir ibu langsung setuju untuk mewakili saya dan berangkat ke Jakarta.

Saya lihat kebanggaan di matanya yang berkaca-kaca di layar televisi. Ya acara tersebut ternyata diliput oleh beberapa stasiun televisi nasional. Walau hanya beberapa detik namun itulah momen yang membuat saya begitu bersyukur setidaknya saya pernah membuat ibu tampil di depan public karena prestasi yang saya torehkan.

“ Kamu menang apalagi sekarang ?”

Itu pertanyaan yang sering dilontarkan ibu kepada saya belakangan ini. Memang sepertinya hoki saya lagi baik, karena beberapa lomba menulis yang saya ikuti mencantumkan nama saya sebagai pemenangnya. Dan ibu suka sekali mendengarkan cerita dibalik tulisan yang saya buat. Bahkan ayah saya sering mengatakan kalau ibu suka bergadang sambil membaca-baca blog saya, haduuuh ada haru yang mendesak-desak di hati ini.

“ Ibu dengar kamu dapat promosi di kantor, benar ya nak?”

Pertanyaan ibu yang lain kepada saya. Dua tahun terakhir ini memang karir saya di kantor mengalami kemajuan yang sangat pesat. Terakhir kali saya memberitahu  ibu bahwa saya direkomendasikan untuk menjabat sebagai manajer, namun karena factor keluarga , maka saya masih mempertimbangkannya. Ada kebanggaan yang tak dapat disembunyikan ibu setiap kali membicarakan anak-anaknya kepada teman-temannya.

Sejujurnya kalau mengingat bagaimana saya kecil, saya sendiri merasa takjub dengan apa yang telah saya capai saat ini.

Dulu saya adalah anak yang pemalu dan tidak percaya diri. Banyak factor yang menyebabkannya. Pertama karena postur tubuh saya yang mungil, otomatis saya sering diangap anak bawang oleh teman sepermainan. Saya tidak pernah dianggap dalam permainan apapun, apalagi memang saya tidak menguasai satu jenis permainan pun. Main kelerang saya ngga bisa, main lompat tali saya sering jatuh.

Dalam berbagai perlombaan pun saya tak pernah mengukir prestasi. Karena kaki saya yang pendek maka dalam lomba lari ngga pernah menang, lomba balap karung saya kalah cepat, bahkan lomba makan kerupuk pun saya tak pernah mendapat nomor.

Di kelas saya termasuk anak yang pemalu. Walau saya tahu jawaban dari pertanyaan guru, namun enggan sekali mengangkat tangan untuk menjawabnya, kecuali kalau ditunjuk langsung oleh bu guru.

Kalau diingat-ingat bagaimana saya dulu, bisa dipastikan saya ini tidak punya bakat untuk jadi si pemimpin kecil. Bagaimana tidak? Rasa-rasanya sifat-sifat seorang pemimpin tidak ada di diri saya. Seorang pemimpin itu katanya haruslah orang yang pemberani, percaya diri, mandiri, dan seabrek sifat ksatria lain.

Namun tak disangka ternyata saya yang pemalu dan tidak percaya diri dahulu, saat ini  sudah menjelma menjadi sosok yang berbeda. Menjadi seorang pemimpin mungkin bukan hanya merupakan cita-cita lagi.

Untuk itu saya sangat bersyukur terlahir dari rahim seorang perempuan yang saat ini saya panggil ibu. Di tangan ibu, jiwa saya ditempa. Ibu memiliki andil dan peran sangat besar dalam kehidupan saya. Ibu dapat melihat kekurangan serta potensi yang ada pada diri saya.

Di tangan ibu, seorang pemimpin kecil pun telah terbentuk.

Apa sebenarnya yang telah dilakukan ibu saya?

Ibu mengajarkan saya untuk disiplin
Yang namanya anak kecil pasti maunya semua permintaannya dituruti. Maunya sekehendak hati, kapan mau makan, kapan main, kapan istirahat. Itu pun terjadi pada saya. Namun hal tersebut tak membuat serta merta ibu mengeluarkan seabrek aturan yang mendisiplinkan saya. Ibu maunya saya disiplin atas kesadaran sendiri bukan karena dipaksa.

Saya ingat, saat itu saya yang antusias sekali untuk membuat jadwal harian. Salah satu penyebabnya karena saya merengek kepada ibu agar diberi ijin mengikuti les tari dan diperbolehkan berenang ke kolam renang setiap sore. Ya, saya memang suka sekali menari dan hobi berenang. Ibu menanyakan kepada saya

“ Kapan kamu mau latihan nari dan berenang, kan pulang sekolah kamu ngaji, pulang ngaji udah sore, belum ngerjain PR, gimana ngatur waktunya?”
“ Narinya pulang ngaji bu, ntar berenangnya sehabis nari”
“ Ah memangnya sempat, biasanya kamu kan suka main terus sama temanmu ?” ibu terlihat ragu
“ Coba deh kamu buat jadwal kegiatanmu, biar ibu lihat masih bisa ngga kamu ikut les tari dan renang “

Hwooo, ngga nunggu lama saya langsung kutak-kutik menyusun jadwal harian saya. Apalagi kebetulan saya mendapat stiker jadwal harian lucu dari majalah anak yang menjadi langganan kami. Mulailah saya mengatur kegiatan saya dari bangun tidur hingga tidur kembali.

Ibu menempel jadwal harian yang saya buat di pintu meja belajar saya. Biasanya ibu hanya mengingatkan saja jika saya tidak disiplin mengikuti jadwal yang saya buat sendiri. Demi latihan tari dan renang yang menjadi hobi saya, semua kegiatan di jadwal saya patuhi. Ternyata untuk mendisiplinkan seorang anak cukup dengan mengkombinenya dengan kegiatan yang disukainya.

Sampai saat ini saya terbiasa membuat jadwal untuk kegiatan saya. To do list dalam dunia kerja membuat setiap pekerjaan saya selesai tepat waktu dan membuat rencana-rencana yang saya susun berjalan dengan baik

Ibu memberi kepercayaan kepada saya
Saya ingat, saat itu ibu akan pergi dalam waktu yang cukup lama ke Jakarta bersama ayah. Saya,abang serta dua adik saya ditinggal di rumah bersama ART ( Asisten Rumah Tangga ). Saat itulah ibu berbuat sesuatu yang menurut saya sangat luar biasa. Ibu memberikan tanggung jawab yang besar kepada saya, yaitu mengatur keuangan selama ia pergi. Jadi ibu menitipkan uang belanja, dan uang jajan adik untuk saya atur. Maka setiap pagi saya akan menjatah uang jajan mereka, kemudian memberi uang kepada si mbok untuk belanja. Saya begitu bangga diberi kepercayaan oleh ibu, dan berusaha keras agar uang yang ditinggalkan ibu cukup sampai ibu pulang. Akhirnya uang tersebut bukan hanya cukup tapi berlebih.

Ibu mengajarkan saya arti tanggung jawab bukan dengan kata-kata tetapi dengan memberi kepercayaan kepada saya. Bukankah amanah adalah salah satu ciri pemimpin?

Ibu menanamkan pentingnya kejujuran kepada saya
Ibu selalu bilang, orang jujur bakal masuk surga. Ibu juga bilang kalau bohong itu temannya setan. Otak anak kecil saya mencerna bahwa kejujuran itu modal utama masuk surga. Dan karena saya ingin masuk surga maka saya takut sekali berlaku tidak jujur atau berbohong kepada orang lain.

Pernah, saat saya jajan di kantin sekolah, saya membeli mi goreng, beli minum, trus beli permen. Seharusnya uang jajan saya sudah habis. Tetapi saat saya bermain lompat tali, sekeping uang seratus perak lompat dari kantung baju saya. Saya bingung, namun segera sadar, dan merasa bahwa berarti tadi saya jajan belum bayar. Secepatnya saya kembali ke warung jualan tadi dan menyerahkan uang seratus perak saya tadi. Si ibu penjual sampai terheran-heran melihat saya.

Berbuat jujur itu rasanya senaaang sekali. Setelah menyerahkan uang kepada ibu penjual saya merasa telah berbuat baik. Walau akhirnya ketahuan bahwa ternyata uang seratus perak tadi adalah uang jajan sekolah ngaji sore saya.

Sampai saat ini ajaran ibu masih saya ingat. Karena itu, tak pernah sekali pun saya mencontek dalam ujian, karena saya takut menjadi temannya setan.

Beberapa waktu yang lalu, pernah juga saat makan di restoran bersama suami saya menemukan bahwa billing yag ditagihkan kepada saya lebih sedikit dibanding yang seharusnya. Tanpa ragu saya memberitahu kepada si pelayan dan menambah uang sesuai dengan yang kami makan. Hal-hal seperti itu walau diajarkan ibu saat saya kecil namun terbawa terus hingga saya dewasa.

Kejujuran membuat hidup kita tenang dan membuat kita dipercaya oleh orang lain.

Jujur merupakan sifat seorang pemimpin, maka tak heran nabi Muhammad dijuluki AS-Siddiq yang artinya orang yang dipercaya

Ibu Melatih Kemandirian Saya
Kebanyakan anak diantar jemput oleh orangtuanya saat pergi dan pulang sekolah. Karena ibu setiap hari harus bekerja, maka kegiatan antar jemput tersebut tidak pernah ada dalam kisah pendidikan saya. Saya biasa pergi dan pulang sekolah sendiri. Duduk di bangku kelas 5 SD saya sudah fasih naik turun angkot bersama adik baik berangkat maupun pulang sekolah

Di rumah, walau kami selalu memiliki Asisten Rumah Tangga, tak pernah ibu membiasakan saya untuk menyuruhnya melayani saya. Membereskan tempat tidur, menyusun buku ke tas saya lakukan sendiri.Bahkan menyusun pakaian ke lemari pun saya lakukan sendiri.

Tidak memanjakan saya dan yakin kalau saya bisa membuat saya mandiri lebih cepat dibanding anak seusia saya saat itu.

Tak heran begitu lulus SMP, melanjutkan sekolah di sekolah nun jauh dari rumah, berasrama pula, lanjut kuliah ke Semarang, kerja di Jakarta, yang kesemuanya jauh dari ibu tak membuat saya gamang. Mudah sekali melaluinya karena latihan dari ibu sedari saya kecil

Ibu Mampu Melihat Potensi Saya

Saya merasa saya tidak memiliki kelebihan apapun. Olahraga saya tidak suka, menyanyi pun saya tidak bisa.
Namun setiap melihat acara Panggung hiburan Anak-Anak di TVRI dulu, saya pasti langsung berjoget-joget ria. Setiap mendengar musik saya pun akan bergerak-gerak mengikuti iramanya. Menyadari saya yang begitu antusias kalau mendengar musik, ibu langsung mendaftarkan saya ke sanggar tari. Wow bahagianya hati saya kala itu. Menari memang kesukaan saya.

Ibu memang tak salah, dari menari beberapa kali saya membawa pulang piala yang saya menangkan dari berbagai lomba menari.

Selain tari, potensi saya yang bisa dilihat ibu adalah kegemaran saya membaca yang membabi buta. Sadar anaknya penggila bacaan, ibu membelikan aneka bacaan untuk saya, mulai dari majalah, buku cerita sampai komik. Dulunya sih saya hanya menjadi pembaca setia saja. tak disangka kegemaran membaca saya berguna saat ini, saat saya mulai menulis. Beragam bacaan dimasa kecil turut memperkaya tulisan saya.

Mampu melihat potensi anak merupakan hal penting yang harus dimiliki orangtua. Terkadang banyak anak yang tidak menyadari bakat yang dimilikinya. Namun jangan sampai orangtua memaksakan kehendaknya. Arahkan anak, dan biarkan ia menemukan sendiri apa yang menjadi passionnya.

Ibu Membangkitkan kepercayaan Diri Saya

Saya tidak terlalu yakin apa yang dilakukan ibu ini. Setiap hari saat makan bersama di meja makan, ibu selalu memancing saya untuk bercerita. Apa saja. Lama kelamaan saya dan saudara-saudara jadi terbiasa bercerita. Bahkan yang dulunya harus dibujuk-bujuk agar berbicara akhirnya kami malah berebutan ngomong.

Terkadang ibu nyeletuk " Windi, dengerin dulu abangnya cerita nanti giliran kamu"

terkadang memang tanpa kita sadari, anak kita ajarkan untuk berani berbicara tanpa pernah mengajarkannya untuk mau mendengar.

Dari kebiasaan itu, saya jadi percaya diri jika disuruh berbicara di kelas. Belakangan saya malah gatal kalau tidak menyumbangkan ide atau pendapat saat di kelas. Kebiasaan tersebut berlanjut terus hingga di dunia kerja. Dan ternyata itu sangat menguntungkan saya.

Ibu Memberi saya Makanan yang baik dan cukup

Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat

Seorang pemimpin harus memiliki jiwa yang kuat. Untuk itu ia harus memiliki fisik yang sehat. Ibu mencukupi kebutuhan nutrisi saya dengan memberi makanan yang baik kepada saya. baik dalam arti halal asal usulnya dan baik untuk tumbuh kembang saya.

Walau tak selalu makanan mewah dan mahal, namun  ibu mencukupinya dengan apa yang ada tanpa mengabaikan kandungan gizi di dalamnya.

Setidaknya saya ingat dulu selalu ada ikan di lauk saya. selalu ada buah sebagai pelengkapnya. Bukan buah mahal, hanya buah dari halaman rumah, seperti rambutan, jambu, mangga atau sawo.

Tidak harus mahal untuk mencukupi nutrisi anak. Yang terpenting keseimbangan gizi di dalamnya.

Ibu Memberi Contoh Bukan Perintah

Anak adalah si peniru ulung. Daripada capek-capek memerintahkan mereka ini itu, lebih baik contohkan saja.

Ibu menerapkan itu untuk saya. Alih-alih menyuruh saya rajin belajar, ibu mencontohkan langsung dengan masih semangat kuliah di usianya yang tidak lagi muda. Daripada memberi saya petatah petitih tentang pentingnya bekerja sungguh-sungguh, ibu membuktikannya dengan prestasi-prestasi yang dicapainya. Ibu saya adalah seorang guru, dan di hampir menjelang usian pensiunnya saat ini, telah berulangkali ibu mendapat predikat guru teladan.

Untuk mengarahkan saya menjadi seorang pemimpin pun ibu terlebih dulu mencontohkannya. Saat ini beliau adalah seorang kepala sekolah yang tentu saja merupakan seorang pemimpin.

Banyak hal yang telah dilakukan ibu untuk saya si pemimpin kecilnya. Kemandirian, percaya diri, jujur, amanah adalah merupakan modal seorang pemimpin. Namun yang terpenting dan menjadi modal utama pemimpin sejati adalah Takut pada Tuhannya.

Ibu menanamkan hal tersebut sedari saya kecil. Sejak usia 5 tahun saya sudah diajarkan sholat dan puasa. Awalnya ibu hanya mewajibkan sholat maghrib dan subuh saja. Seterusnya hingga saya mampu menunaikan sholat lima waktu. Puasa pun demikian. Secara bertahap saya mulai berpuasa,mulai dari setengah hari hingga bisa full sebulan.

Pemimpin yang takut pada Tuhannya isnyaAllah akan memiliki sifat jujur, amanah,dan tidak akan mengkhianati orang yang dipimpinnya. Itulah pemimpin sejati.

Hmmm sempurna sekali ibu saya ya

Tentu saja tidak. Ibu saya hanya manusia biasa. Ia sering memarahi saya saat saya salah atau bisa jadi saat ibu dalam kondisi bad mood. Ia juga pernah kecewa saat saya tidak memenuhi harapan-harapannya. Mungkin juga ia pernah membanding-bandingkan saya dengan anak lain, walau saya tak pernah mendengarnya secara langsung. namun, apa yang saya ceritakan di atas adalah hal-hal baik yang telah membentuk saya menjadi seperti saat ini.

Ibu telah berhasil mendidik saya menjadi seorang pemimpin. Setidaknya pemimpin untuk diri sendiri dan pemimpin di tempat kerja. Walau tidak menjadi presiden saya tetaplah si pemimpin kecil ibu saya.

Dan kini, saat saya telah memiliki seorang putri dan menjadi seorang ibu, saya pun ingin agar kelak anak saya menjadi seorang pemimpin.

Karena itu, untuk si pemimpin kecil saya yang saat ini baru berusia 4 bulan, belum banyak yang saya lakukan. Saya memulainya dengan memberikan nutrisi terbaik baginya. Saya berusaha keras untuk meberi ASI di awal kehidupannya di dunia ini. Walaupun saya tidak bisa memberi secara eksklusif . Kebutuhan anak saya tidak dapat saya imbangi sehingga saya putuskan untuk menambahnya dengan memberi susu formula. Mungkin banyak ibu yang mencibir saya, tapi bagi saya niat dan usaha keras saya telah membuktikan cinta saya kepada si kecil. Saya tidak mau terbebani dengan hal itu.

Untuk mendidik seorang pemimpin kecil, saya harus berfikir positif dan menularkan aura positif untuk anak saya.



Apa yang dilakukan ibu saya, yang baik-baik dan telah saya rasakan manfaatnya akan saya terapkan ke anak saya kelak, tentu saja disesuaikan dengan kondisi putri saya.

Konon, menurut asal-usulnya seorang pemimpin itu ada dua jenis. Pertama pemimpin yang dilahirkan (Leaders are born)  dan kedua pemimpin yang dibentuk ( Leaders are made).

Pemimpin yang dilahirkan itu salah satu contohnya adalah seorang nabi. Ia memang dilahirkan dan sudah ditakdirkan untuk menjadi seorang pemimpin bagi umatnya. Contoh lain adalah seorang anak yang dilahirkan dari Raja dan ratu, maka bisa dipastikan ia akan menjadi seorang pemimpin menggantikan ayahnya.

Sadar bahwa anaknya bukanlah seorang nabi dan bukan pula keturunan raja-raja,maka ibu mendidik dan menjalankan perannya untuk menghantarkan saya menjadi seorang pemimpin seperti sekarang ini.

Dan karena saya tidak tahu apakah anak saya terlahir untuk menjadi seorang pemimpin atau tidak, maka saya akan berusaha maksimal sebagai seorang ibu untuk memberi dukungan dan mencukupi kebutuhannya untuk menjadi seorang pemimpin di masa depan. Seperti saya yang tidak terlahir menjadi pemimpin namun pemimpin yang dibentuk oleh tangan hebat bernama ibu, cause i'm leader is made







Tulisan ini diikutkan dalam lomba blog Nutrisi Untuk Bangsa


Rabu, 16 Oktober 2013

Cantik Dengan Kosmetik Halal

Haloooo selamat datang di windiland



Bagi yang pertama kali berkunjung kesini, saya perkenalkan diri terlebih dahulu

Saya windi. Kalau di dunia maya lebih dikenal dengan nama Windi Teguh. 
Bukaaan.... bukaaaan, saya bukan istrinya Mario Teguh, bukan anaknya, bukan emaknya, bukan sepupunya, pokoknya saya bukan siapa siapanya si Mario Teguh itu. 
Tapi saya memang istrinya pak Teguh, halah.

Selain sebagai ibu dari satu putri cantik, sehari-hari saya bekerja di sebuah bank BUMN. Kalau sebutan kerennya banker atau bankir, terserahlah,


Kata orang kerja di bank itu enak, banyak duitnya, padahaaaall .................iya juga sih banyak duitnya ;)). Duit orang maksudnya. Memang, bisnis bank itu adalah bisnis kepercayaan, karena kalau ngga percaya ngga mungkin dong orang yang ngga kenal sama petugas-petugas di bank mau nitipkan uangnya dari ribuan sampai milyaran kepada kami. Dan yang namanya kepercayaan itu, mau ngga mau, suka ngga suka, setuju ngga setuju diawali dari pandangan pertama. Tidak bisa kita pungkiri, kita akan lebih mudah percaya sama orang yang berpenampilan rapi, bersih, cantik atau tampan dibanding orang yang berpenampilan kucel.Nah, makanya saya dituntut harus selalu berpenampilan menyenangkan dan sedap dipandang mata setiap hari. 

Namun, karena masih punya baby kecil yang baru berusia 4 bulan, saya ngga punya cukup waktu untuk berlama-lama dandan di depan kaca. Bahkan sejak melahirkan, terkadang saya suka sekenanya saja dalam berpenampilan. Sampai suatu saat saya mendengar pembicaran suami dengan putri kami.

Suami : " Hmmm Tara wangi banget...".(sabil nyium pipi Tara)
Tara : " Wawawa argruuuh arrrgghhh ...wawawa "
Suami : " Baju Tara juga keren ya, matching terus sama kaos kakinya, ngga kayak bunda, kalau ke luar rumah aja keren, kalau di rumah pakaiannya daster mulu "

Dhueeeng, berasa ditohok saya mendengarnya. Kirain selama ini suami ngga pernah komplen artinya dia fine-fine aja dengan penampilan saya. Ternyata..... oh no. Saya jadi ingat dengan sabda Rasulullah SAW yang juga dinyanyikan oleh om Rhoma Irama

" Sebaik-baik perhiasan dunia adalah istri yang solehah, yaitu jika suami memandangnya, ia menyenangkannya". 

Dari situ, saya jadi menyadari bahwa kewajiban seorang istri untuk tampil cantik di mata suami.Cantik itu bukan berarti wajah full make up setiap saat. Cantik itu cakupannya luas. Karena pada dasarnya semua wanita itu cantik.

Salah satu cara untuk tampil cantik adalah dengan menggunakan kosmetik. Pemakaian kosmetik bukan bertujuan untuk merubah penampilan kita, tetapi lebih kepada menonjolkan kelebihan dan menyamarkan kekurangan yang mungkin ada. Walau sebenarnya kita ini sudah tercipta sempurna, namun kosmetik dapat berfungsi untuk merawat diri kita, merawat ciptaan Allah SWT. Dan bagi yang telah bersuami, tampil cantik dan menarik di hadapan suami menjadi suatu kewajiban. Jangan sampai kejadian seperti saya di atas.

Cantik Yang Menginspirasi

Pernah dengar ngga, istilah " Kecantikan dan Kepintaran itu berbanding terbalik"

Saya lupa dengarnya darimana, tapi itu udah lama banget. Katanya sih, kalau wanita cantik biasanya otaknya kosong, soalnya waktunya habis buat mempercantik diri jadi ngga sempat mengisi otaknya dengan pengetahuan. Aiiiih, yang bilang itu pasti ngga pernah ketemu wanita-wanita yang kecantikannya terpancar justru karena kepribadian dan kecerdasan akalnya.

Menurut saya, wanita cantik itu adalah wanita yang cerdas, karena dia tahu cara merawat diri, mensyukuri apa yang telah diberi Allah padanya, dan tahu apa yang terbaik untuk dirinya dan lingkungannya.

Kapan saya merasa cantik?

Awal saya bekerja di bank, saya pikir pasti nantinya yang bakal cepat meroket karirnya adalah pekerja wanita yang bening-bening. Menyadari bahwa saya tak secantik teman-teman yang lain ( bukan minder tapi kenyataan ), saya fokus pada pekerjaan dan pengembangan diri.  Semua pekerjaan saya selesaikan dengan cara cepat dan cerdas, saya menghindari yang namanya menunda-nunda pekerjaan. Tak disangka ternyata atasan memperhatikan kinerja saya. Begitu ada promosi, saya langsung direkomendasikan oleh atasan. Ternyata selama ini saya salah, cantik itu bukan hanya soal fisik semata, dan prestasi seseorang tidak dilihat dari penampakan yang di luar saja.

Teman-se kantor
Dan betapa bahagianya saya saat terpilih menjadi salah satu pekerja berprestasi. Saat itulah saya merasa cantik sekali. Bukan cantik secara jasmani tetapi karena saya berprestasi.
Saat menerima penghargaan Pekerja berprestasi
Dari kiri ke kanan : Adyaksa Dault (komisaris), Bunasor Sanim (Komut), Sofyan Basir (Dirut)
Tak hanya di kantor, selain berprofesi sebagai banker, saya memanfaatkan waktu luang  untuk memuaskan passion saya dalam menulis. Waktu luang yang ada , sangat sayang rasanya berlalu begitu saja. Melalui tulisan saya bebas menuangkan pikiran saya yang syukur--syukur bisa bermanfaat bagi orang lain. Menulis membuka peluang bagi saya seluas-luasnya untuk berbagi kebaikan, berbagi ilmu yang bermanfaat

Saya percaya segala sesuatu yang dikerjakan dengan sungguh-sungguh akan menuai hasil optimal. Begitu pun dengan saya, saat menulis yang mulanya sekedar hobi, akhirnya malah menuai prestasi. Alhamdulillah

Salah satu perlombaan Menulis Yang saya Menangkan

Moment yang juga membuat saya menjadi wanita paling cantik sejagad raya, saat saya bisa memberi yang terbaik untuk keluarga tercinta terutama untuk buah hati saya.

Begitu hamil putri pertama, otomatis badan saya melar dan berat badan saya naik hampir 17 kilo. Entah kenapa saya sama sekali tidak takut terlihat jelek. Tidak peduli dengan berat badan, saya terus mengkonsumsi makanan sehat untuk si buah hati. Nyatanya kata suami, saya makin cantik tuh saat hamil, walau kayak badut :)

Saat Hamil 8 bulan, nduuuuut banget
Pun, begitu telah melahirkan, walau bekerja saya berusaha semaksimal mungkin memberi ASI untuk buah hati saya. Memberi ASI membuat nafsu makan saya meningkat tajam. Semuaaaa rasanya mau dimakan. Tapi karena udah niat dari hati, saya sih ikhlas saja kalau harus gendut dan tampak jelek demi terpenuhi nutrisi si kecil. Alhamdulillah, ternyata menyusui malah membuat berat badan saya cepat turun. Dan momen menyusui dan bercengkrama bersama si buah hati, merupakan momen dimana saya merasa luar biasa cantik. Walau rempong bawa-bawa bekal setiap hari ke kantor, agar makanan saya terjaga dari bahan pengawet dan selalu bawa Breast pump kemana-mana, namun hati ini rasanya senang sekali.

Ya, saya merasa cantik saat apa yang saya lakukan bermanfaat untuk orang lain. saat saya mengukir prestasi, saat saya bisa memberi yang terbaik untuk orang-orang tercinta. Cantik bukan hanya karena penampilan semata.

Saya ingin terlihat cantik di mata suami, di mata Allah dan terlihat cantik karena kepribadian saya. Bagi saya kecantikan itu bermanfaat jika bisa menginspirasi orang lain untuk menjadi lebih baik.

Walau tak saya pungkiri, terkadang senang juga kalau ada yang memuji penampilan saya. Yah wajar lah ya namanya juga manusia. Tapi lebih senang lagi kalau apa yang saya lakukan bisa menginspirasi orang lain. Itulah cantik yang menginspirasi.

Disamping perbuatan, kita bisa menginspirasi orang melalui cara kita berpenampilan sehari-hari. Karena penampilan adalah hal yang paling mudah terlihat.

Kalau sekarang ini, melalui gaya bermake-up , berpakaian dan berjilbab saya ingin menunjukkan bahwa muslimah itu bisa tampil cantik tanpa harus menor. Bahwa berjilbab itu tidak ribet. Bahwa walau berjilbab bisa kok tetap tampil modis tanpa melanggar aturan.

Untuk itu, ditengah aktivitas yang lumayan padat,sehari-hari saya memakai make-up minimalis. Istilahnya walau pakai kosmetik saya tetap ingin tampil natural. Karena menurut saya cantik natural itu lebih enak dipandang mata. Saya suka berdandan simpel tanpa ribet.

Bagaimana sih gaya dandan yang simpel versi saya. Let's cekidot


1. Pakai ciput dulu. Kalau saya suka ciput yang biasa saja, tapi kalo memang perlu pakai ciput ninja juga boleh, pilih yang paling nyaman untuk kita.

2. Sebelum mengaplikasikan kosmetik, bersihkan dulu wajah kita, biar nanti make-upnya bisa menempel sempurna. Gunakan susu pembersih dan toner. Susu pembersih berfungsi untuk melarutkan dan mengangkat kotoran yang menempel di kulit. Sedangkan toner untuk membersihkan sisa-sisa susu pembersih dan berfungsi juga menyegarkan wajah, selain itu toner juga bisa menutup pori-pori yang terbuka, agar riasan merata nantinya



3. Udah bersih, oleskan pelembab ke wajah untuk menjaga kelembaban wajah kita ( ya iyalah namanya juga pelembab). Setelah itu, saya biasanya lanjutkan dengan menggunakan tabir surya tipis-tipis, soalnya biar kalau terpapar matahari kulit ngga gosong. Malu dong kalau sampai kulit belang-belang. Pilih yang SPF nya sesuai kebutuhan saja, saya biasa pakai yang SPF 15.

4. Lanjutkan dengan mengaplikasikan bedak sesuai dengan warna kulit kita. Sebenarnya untuk sehari-hari sebaiknya kita cukup menggunakan bedak tabur saja, karena formulanya lebih ringan dan tidak menutup pori-pori. Karena itu sehari-hari saya menggunakan Wardah Luminous Face Powder , karena memiliki partikel micropowder, halus sehingga menempel dengan baik pada wajah. Dengan empat pilihan warna, membuat saya bisa menyesuaikan sesuai warna kulit agar kelihatan alami. Saya gunakan yang light beige,  karena paling mendekati dengan warna kulit saya yang cenderung kuning langsat. Produk ini favorit saya, karena kemasannya juga gampang dibawa kemana-mana.


5. Gini nih jadinya, ehm lumayan lah, noda-noda di wajah tertutup. Oke,mari kita lanjut

6. Katanya mata itu jendela hati, maka saya paling suka bereksperimen di sekitar mata. Untuk mempertegas dan agak memperbesar mata saya yang agak sipit-sipit ini saya pakai eyeliner. Saya suka pakai eyeliner cair, karena lebih mudah dan menurut saya hasilnya lebih bagus. Tapi kalau yang lebih nyaman pakai pencil juga monggo wae.Pakainya di atas garis mata dan di bawah garis mata.


7. Setelah itu, saya aplikasikan eye shadow di kelopak mata. Sehari-hari saya biasa pakai warna-warna natural, seperti coklat, kuning muda. Aplikasikan warna coklat tua di sepanjang tulang mata membentuk bulan sabit. Kemudian isi kelopak mata bagian bawah dengan warna kuning muda. Untuk bagian atas kelopak mata, di bawah alis, sapukan eye shadow warna muda, saya pakai putih.

8. Untuk kesan segar, sapukan sedikit blush on tipis-tipis saja. Agar natural, pakai sambil tersenyum, ikuti bentuk tulang pipi, sapukan dari bawah ke atas. 
Sebagai penutup oleskan lipstik sesuai warna favorit kita. Agar hasil lebih baik, saya bisanya mengoleskan lip balm terlebih dahulu, kemudian ditimpa dengan lipstik warna pink agak orange. Kalau suka kesan mengkilap, bisa pakai Wondershine dari Wardah.



Udaaaaah, make upnya udah selesai.
Semuanya tadi itu menggunakan kosmetik dari Wardah.




Kenapa harus Wardah?

Halal

Dalam memilih kosmetik, banyak hal yang harus kita pertimbangkan. Apalagi sebagai seorang muslimah. Menggunakan kosmetik harus tahu apa-apa saja yang terkandung di dalamnya. Beberapa kosmetik banyak menggunakan bahan yang tidak dibenarkan dalam agama. Seperti gelatin babi, plasenta bayi dan organ-organ tubuh binatang yang tidak disembelih dengan nama Allah. Jangan sampai tujuan kita menggunakan kosmetik agar terlihat lebih menarik, lebih bersih, lebih rapi tetapi malah tidak sesuai dengan aturan agama. Islam itu indah dan cinta keindahan. Jadi ngga ada salahnya kita menggunakan kosmetik asal sesuai dengan syariat.

Karena itu sebagai masyarakat awam yang tidak mungkin bisa mengetahui secara rinci halal tidaknya suatu produk kecantikan, serahkan saja kepada ahlinya.Yakinkan di setiap kemasan kosmetik yang kita pakai sudah ada sertifikat dari BPPOM dan halal dari MUI. Agar hati lebih tentram tanpa merasa waswas.

Dan kosmetik yang pertama kali mendapat sertifikat halal dari MUI adalah Wardah. Sudah berjalan 14 tahun, sejak mendapatkannya. Di samping itu Wardah sebagai kosmetik halal juga telah mendapat halal Award tahun 2012. Dengan status kosmetik halal tersebut membuat kita tenang sehingga Wardah nyaman dipakai , pun untuk beribadah.

Nah kenapa saya memilih Wardah?. Karena halal is my life , dan Wardah merupakan produk kecantikan yang telah mendapat sertifikat halal dari LPPOM MUI. Wardah juga mencantumkan kode legal dari BPOM Depkes RI dan dilengkapi dengan tanggal kadaluarasa produk sehingga kehalalan dan keamanannya terjamin. Itu alasan utama.

Aman dan Alami

Wardah terbuat dari bahan-bahan alami dan tidak berbahaya sehingga aman bagi kulit.

Sesuai Untuk Kulit Asia

Banyak wanita terkecoh dengan kosmetik yang berharga selangit. Terkadang para wanita berfikir semakin mahal harga kosmtik semakin bagus kualitasnya. Tak heran, kosmetik impor pun menjadi pilihan. Padahal belum tentu kosmetik impor cocok untuk kulit kita. Karena kulit perempuan Asia berbeda dengan kulit perempuan dari benua lain. Maka, gunakanlah kosmetik yang sesuai dengan iklim negara kita. Wardah sudah teruji baik dan cocok untuk kulit wanita Indonesia.

Jaminan Mutu

Kualitas memegang peranan penting dalam memilih kosmetik. Sejak diluncurkan pada tahun 1995 wardah terus berinovasi dan meningkatkana kualitas produknya. Yang awalnya hanya membidik pasar muslimah kini wardah mengubah target pasar menjadi untuk seluruh wanita. Makanya iklannya ngga cuma model berjilbab tapi juga tidak berjilbab. Jelas saja, soalnya Wardah memang cocok untuk dipakai wanita mana pun.

Brand Image Wardah pun semakin meningkat dengan tampilnya wardah sebagai sponsor acara-acara televisi yang bonafid. Wardah juga sering mensponsori acara-acara kewanitaan, sehingga semakin dikenal luas oleh masyarakat.  

Makanya saya tidak ragu lagi. Halal yang utama, aman dan cocok dengan kulit saya berikutnya serta tentu saja kualitas yang terjamin.

Oke, lanjut lagi ya. Tadi kan sudah saya kasih bocoran gaya bermake-up saya sehari-hari. Setelah wajah rapi jali , cantik alami , harusnya dikombine juga dengan jilbab yang oke.Nah saya juga mau membagi cara saya berjilbab.

Banyak muslimah yang menganggap memakai jilbab itu ribet. Jadinya setiap hari gaya berjilbabnya itu-itu saja. Padahal kalau mau sedikit berkreasi banyak gaya berjilbab yang tetap syar'i , ngga repot tapi tetap modis. Salah satunya nih gaya berjilbab favorit saya. Simpel banget


Gunakan jilbab paris segi empat. Lipat dua, beri sela antara ujung-ujungnya


Pakai di atas kepala dengan panjang sama rata.
Kancing dengan peniti, dua bagian sebelah kiri dengan satu bagian kanan. Sisakan sisi atas bagian kanan


Ambil bagian dalam jilbab sebelah kanan
Sematkan ke atas


Ambil bagian kiri, kemudian sematkan ke bahu sebelah kanan, rapikan. 
Biarkan sisi atas sebelah kanan menjuntai. Sematkan bros agar terlihat rapi

Penasaran niiih, gimana jadinya. PENASARAN KAAAAN ???
i
i
i
i
i
i
i
i
i
i
i
i
i
i
i
i
i
i
i

Taraaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa


Sederhana, ngga ribet dan tetep modis ya.

Secara keseluruhan seperti ini

Gamis Terusan
Dalam berbusana sehari-hari, saya lebih suka memakai terusan, karena lebih nyaman dan cocok untuk tubuh saya. Sebagai muslimah, kita jangan tergiur oleh berbagai model baju yang kelihatan bagus tetapi membuat susah saat dipakai. Menurut saya, kenyanaman dan sesuai Syar'i adalah pertimbangan utama dalam memilih pakaian.Apalagi sekarang begitu banyak model pakaian yang dijual sesuai dengan gaya masa kini. Tinggal pintar-pintar kita me mix and match agar tetap tampil menyenangkan di mata suami dan rapi saat keluar rumah.

Seperti beberapa gaya berbusana saya


Makeup tetap seperti di atas





Sebagai banker, seperti yang saya utarakan di awal tulisan, bahwa saya dituntut untuk berpenampilan yang membuat nasabah percaya kepada kami. Ke kantor pun saya ngga mau asal-asalan. Tetap rapi dan profesional.


Blazer Model Coat


 Di bawah ini berbagai macam gaya bermake-up saya saat ke kantor. Terlihat segar, natural tanpa kesan berlebihan kan? ( muji diri sendiri )



Kalau ke Pesta lain lagi.



Gitu deh gayaku sehari-hari.

Oiya, saya punya sedikit tips nih dalam memilih dan memakai kosmetik
  1. Kenali dulu jenis kulitmu, agar ngga salah dalam memilih kosmtik, karena kandungan tiap kosmetik untuk setiap kulit berbeda. Berminyak, normal atau cenderung kering
  2. Gunakan kosmetik dengan merk yang sama, baik untuk lipstrik, bedak, eye shadow, karena biasanya satu merk memiliki bahan yang tidak saling kontra. Selain itu juga agar warna-warnanya senada seirama
  3. Belilah kosmetik dalam kemasan kecil-kecil, agar tidak terlalu lama masa pakainya sehingga mencegah kosmetik kadaluarsa sebelum habis terpakai.
  4. Selalu gunakan spatula untuk mengambil krim sebelum dioleskan ke wajah. Hal ini untuk menghindari terkontaminasi oleh bakteri di tangan. Kalau tidak, pastikan tangan kita bersih sebelum mencolek krim tersebut. Ambil langsung dalam jumlah yang cukup, jangan bolak-balik mencolek krim. Kemudian segera tutup kemasannya. 
  5. Pakailah aplikator yang baik untuk memoles apa saja, baik itu eye shadow, blush on maupun lipstik. Di samping lebih rapi juga lebih tahan lama
  6. Simpan kosmetik dalam tas yang memiliki aliran udara bebas, agar terhindar dari tumbuhnya jamur

Waaaah senangnya sudah berbagi banyak hal melalui blog ini.

Sepantasnya, kita harus bersyukur atas semua yang dikarunia Allah. Kalaupun mungkin wajah kita tidak secantik Inneke Koesherawati, atau semenawan Nefertiti, asal kita selalu menghiasinya dengan senyuman,  berpandangan positif, dan tahu cara menghormati diri sendiri, insyaAllah siapapun yang melihat akan merasa terinspirasi. Karena cantik itu adalah saat dirimu merasa nyaman menjadi diri sendiri. Karena cantik itu saat kau memberi manfaat bagi orang-orang di sekitarmu. Dan karena cantik itu, saat kau membawa aura positif dan menularkan kebaikan.

Suatu saat kita akan menua, kulit yang halus akan kehilangan elastisitasnya. Wajah yang cerah akan kehilangan ronanya. Bibir yang merah akan menghitam. Namun seiring berjalannya waktu, kecantikan hakiki tidak akan dimakan usia. Hiasi hati kita dengan kepribadian yang mempesona. Itulah kecantikan sejati yang akan abadi selamanya.